Bisnis.com, SAMARINDA - Pelaksanaan direct call memerlukan keterlibatan para pengusaha.
Pasalnya, keterlibatan para pengusaha eksportir di Kaltim sangat diperlukan untuk menggunakan pelabuhan di Balikpapan.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan pelabuhan yang terletak di Kariangau Balikpapa sudah bisa digunakan untuk ekspor langsung ke berbagai negara.
"Oleh karena itu mengapa harus menggunakan pelabuhan Surabaya dan Jakarta? Pelabuhan kita sudah bisa langsung ekspor dengan berbagai komoditi," ujarnya, Kamis (11/8/2016).
Direktur Utama PT. Pelindo IV Doso Agung berharap para pengusaha di Kaltim diharapkan bisa memanfaatkan keuntungan besar dari direct call sebab bisa langsung ekspor keluar negeri baik ke Korea, China maupun ke Jepang.
"Direct call melalui pelabuhan di Balikpapan, selain waktunya lebih singkat tentu biayanya juga lebih murah. Selama ini komoditi karet dan rotan di ekspor lewat pelabuhan di Surabaya. Ke depan diharapkan para pengusaha bisa melakukan ekspor melalui pelabuhan Balikpapan," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, juga dibahas percepatan pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy. Selanjutnya akan dilakukan studi dan aksi dalam upaya investasi.
Menurutnya, perlu dukungan pemerintah untuk trustle yang sekaran sudah dibangun agar dapat diserahkan untuk dioperasikan oleh PT. Pelindo hingga menjadi kesatuan yang menyeluruh.
"Selain itu juga didiskusikan rencana pembangunan terminal pelabuhan di Balikpapan dan terminal Pelabuhan Palaran Samarinda. Diharapkan tahun depan kita sudah bisa melaksanakan aksi lapangan. Meski demikian perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk pembebasan lahan maupun untuk pembangunan akses jalannya," kata Doso.