Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat pesanan permesinan di Jepang naik melebihi perkiraan pada bulan diharapkan pada bulan Juni sebagai tanda bahwa perusahaan secara bertahap menjadi lebih bersedia untuk meningkatkan belanja modal.
Data pemerintah Jepang yang dikutip Reuters menunjukkan tingkat pesanan mesin inti, yang merupakan indicator utama belanja modal, naik 8,3% pada bulan Juni, jauh di atas perkiraan median dalam survei Reuters yang mencapai 3,1%.
Sementara itu, pesanan dari produsen meningkat 17,7%, sedangkan pesanan dari sektor jasa naik 2,1%.
Perusahaan juga mengharapkan pesanan inti meningkat pada bulan Juli-September, yang menunjukkan mulai stabilnya investasi bisnis setelah gejolak pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, produsen yang disurvei oleh Kantor Kabinet Jepang memprediksikan pesanan inti akan naik 5,2% pada Juli-September.
Perdana Menteri Shinzo Abe telah menyusun paket stimulus yang berfokus pada infrastruktur, yang akan menopang belanja modal ke tahun depan, tapi masih ada risiko dari gejolak ekonomi luar negeri yang dapat menekan tingkat investasi bisnis.
"Ada beberapa kekhawatiran tentang ekonomi luar negeri dan penguatan yen yang merugikan pendapatan, tetapi belanja modal tampaknya akan bertahan," kata Shuji Tonouchi, ekonom pasar senior Mitsubishi UFJ Morgan Stanley, seperti yang dikutip dari Reuters.
kabinet Abe pekan lalu menyetujui paket stimulus ekonomi dengan 13,5 triliun yen di kebijakan fiskal sebagai tindakan pencegahan kasus Inggris keluar dari Uni Eropa yang berpotensi melemahkan kondisi ekonomi global.