Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Ingin Proyek Blok Masela Tak Molor

Pemerintah menginginkan agar Blok Masela tak mengalami pengunduran jadwal pengerjaan proyek meskipun skema pembangunan kilang berubah

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menginginkan agar Blok Masela tak mengalami pengunduran jadwal pengerjaan proyek meskipun skema pembangunan kilang berubah.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan Menteri ESDM Arcandra Tahar menginginkan adanya percepatan proses agar proyek tersebut sesuai dengan jadwal awal ketika masih menggunakan skema pembangunan kilang gas alam cair terapung (floating liquefied natural gas/FLNG).

Menurutnya, Inpex sebagai operator telah memiliki studi kelayakan atau feasibility study (FS) kedua skema pembangunan kilang.
Kendati demikian, hanya skema pembangunan FLNG yang didetailkan dan dibuat rencana pengembangannya (plan of development/PoD).

Guna mempercepat proses pengerjaan, dia menilai Inpex tak perlu mengulang kajian yaitu dengan mempergunakan FS pada skema pembangunan kilang yang pernah dibuat.

Dengan begitu, target penyampaian keputusan akhir investasi (final investment decision/FID) bisa dilakukan pada akhir 2018 sesuai dengan jadwal semula.

"FS tidak usah diulang lagi kan untuk onshore. Itu yang diharapkan bisa percepat. Kami targetkan 2018 akhir FID diharapkan sudah selesai," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Bila dihitung dari target waktu FID, dia menyebut paling tidak, dalam kurun waktu dua tahun bisa dilakukan termasuk penetapan PoD juga front end engineering design (FEED).

Adapun, dengan estimasi tersebut diharapkan pada tahun ini revisi PoD sudah ditetapkan.

"Harusnya tahun ini atau tahun depan PoD sudah selesai. Menteri ingin proses PoD bisa dipercepat."

Hal yang sama diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar.

Pihaknya optimistis proyek tersebut bisa disampaikan FID-nya pada akhir 2018 tanpa mengalami pengunduran waktu pengerjaan proyek dan mulai beroperasi pada 2024.

"Kita lihat nanti bagaimana hasil kajiannya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper