Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pawai Budaya: Ini Strategi Mendes Eko Dongkrak Perekonomian Desa Adat

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengikuti car free day sekaligus pawai budaya bersama masyarakat adat di Jakarta, Minggu (7/8/2016).
enteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo mendorong kursi roda budayawan Wimar Witoelar mengikuti pawai budaya memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016). /Kemendes
enteri Desa, PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo mendorong kursi roda budayawan Wimar Witoelar mengikuti pawai budaya memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (7/8/2016). /Kemendes

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengikuti car free day sekaligus pawai budaya bersama masyarakat adat di Jakarta, Minggu (7/8/2016).

Sepanjang perjalanan, Menteri Eko Terlihat mendorong kursi roda budayawan Wimar Witoelar, yang juga hadir dalam momentum peringatan hari budaya sedunia tersebut.

Menteri Eko mengatakan Indonesia memiliki ragam adat dan budaya yang dipegang erat oleh masyarakat adat. Menurutnya, masyarakat adat harus sejahtera secara ekonomi, agar adat dan budaya dapat terus dilestarikan.

"Kementerian desa sudah membentuk pokja (kelompok kerja) masyarakat sipil yang memiliki mandat penguatan masyarakat adat. Selain itu, kami menggalakkan one village one product [satu desa satu produk] agar masyarakat adat di desa dapat mandiri dan mampu secara ekonomi. Kalau mampu secara ekonomi, mereka akan mampu melestarikan adatnya," ujarnya.

Menteri Eko menjelaskan one village one product adalah program yang akan mengembangkan satu unggulan dalam satu desa. Sistem ini dipercaya mampu menarik investor untuk berinvestasi mengembangkan ekonomi desa.

"Apa yang dimaksud dengan produk unggulan adalah economic of skill. Kita bisa tarik investor datang ke situ. Kalau produksi produk unggulan fokus dan dalam skala besar, investor akan senang, tapi kalau skala kecil investor akan berat untuk berinvestasi," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat adat adalah bagian penting dari komponen negara. Ada sekitar 70 juta orang masyarakat adat, yang jika diberdayakan, akan menjadi potensi yang sangat besar. Terkait hal tersebut, Kemendes PDTT juga telah membentuk pokja masyarakat sipil, di mana salah satu mandatnya adalah untuk penguatan masyarakat adat.

"Desa-desa kita ini unik, dan masing-masing memiliki karakter yang berbeda. Ada desa yang berpotensi menjadi desa wisata melalui adat dan budayanya,  jangan sampai kita salah kasih program," ujarnya.

Meski demikian, Menteri Eko emngakui, hal yang menjadi penghambat saat ini adalah kesulitan desa dalam mensosialisasikan produk-produk unggulannya.

"Untuk itu, kita juga menjalin kerjasama dengan kementerian-kementerian lain, pengusaha juga. Pengusaha bisa bantu lewat CSR-nya. Tapi selain CSR,  desa-desa kita juga butuh transfer knowledge (pengetahuan), terutama di bidang manajemen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper