Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURVEI BI: Optimisme Konsumen di Jateng Meningkat

Bank Indonesia menyimpulkan keyakinan konsumen rumah tangga di Jawa Tengah pada Juni tahun ini terhadap kondisi perekonomian setempat semakin optimis.
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Indonesia menyimpulkan keyakinan konsumen rumah tangga di Jawa Tengah pada Juni tahun ini terhadap kondisi perekonomian setempat semakin optimis.

 Kepala BI Perwakilan Jateng Iskandar Simorangkir menyatakan berdasarkan hasil survei menunjukkjan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2016 tercatat sebesar 126,5 poin atau lebih tinggi 2,52 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sejalan dengan hal itu, IKK Juni 2016 lebih tinggi 4,3 poin jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 122,2.

 Kenaikan IKK pada periode laporan sejalan dengan kenaikan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang masing-masing meningkat sebesar 3,40 poin dan 1,63 poin dari periode bulan sebelumnya.

 “Kenaikan IKE didorong oleh meningkatnya Indeks Penghasilan Konsumen dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja saat ini dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu, sedangkan kenaikan IEK didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang,” paparnya, Kamis (4/8/2016).

Secara umum kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen berada pada level optimis.

Keyakinan konsumen di beberapa kota penyelenggara Survei Konsumen di Jateng tercatat pada level optimis. Solo dan Tegal mencatatkan peningkatan IKK masing-masing Solo sebesar 8,5 poin menjadi 129,0 dan Tegal sebesar 6,8 poin menjadi 129,2.

Adapun, Semarang dan Purwokerto mencatatkan penurunan IKK masing-masing 0,6 poin menjadi 126,0 dan 4,6 poin menjadi 120,2.

Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga melambat pada September 2016. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang tercatat turun 1,7 poin menjadi 166,9.

“Melambatnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada hampir semua kelompok komoditas, dengan penurunan terbesar terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 7,3 poin serta pada kelompok bahan makanan sebesar 5,4 poin.”

Pengamat ekonomiUniversitas Soegijapranata (Unika) SemarangAndreas Lako memaparkan sektor perekonomian daerah bakal tumbuh seiring dengan geliat usaha dan investasi yang terus bertambah.

Pihaknya melihat ekonomi Jateng lebih bagus ketimbang provinsi lain, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat.

“Di triwulan 4, kami prediksi ekonomi Jateng bisa bertumbuh 6,1%. Ini kan pertumbuhan luar biasa, daerah lain pasti tertinggal,” paparnya.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper