Bisnis.com, JAKARTA – Ekspansi pabrik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan menambah kapasitas produksi menjadi sekitar 180 juta sachet per bulan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun depan.
Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan perluasan pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi berbagai variasi produk meski tiap jenis produk baru kapasitasnya dibuat kecil. Adapun pendanaan investasi tersebut didapat dari dana IPO lebih dari Rp280 miliar.
“Pertengahan tahun depan selesai, bangunannya sekarang progresnya 50%. Sempat mundur karena kami minta desain ulang kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM] untuk memenuhi GMP [good manfacturing process],” katanya saat ditemui di kantor Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/8/2016).
Dia menjelaskan awalnya perusahaan hanya ingin memproduksi Tolak Angin agar sistem produksinya lebih aman, tetapi perusahaan mengubah rencana untuk memproduksi dengan kapasitas yang kecil tapi dengan menambah variasi produk.
Saat ini kapasitas produksi Sido Muncul mencapai 100 juta sachet per bulan, tapi utilitas masih sekitar 70%. Dengan adanya ekspansi tersebut kapasitas pabrik di Semarang akan mecapai 180 juta sachet per bulan.
Selain fokus di pasar dalam negeri, perusahaan juga mulai merambah pasar Filipina dengan membangun kantor perwakilan. Rencananya, porsi ekspor terhadap penjualan dalam negeri dipatok sebesar 5% tahun ini.
Terkait kinerja perusahaan, Irwan mengatakan peningkatan penjualan mencapai 17% pada kuartal I/2016 dan dia optimistis pada kuartal II akan semakin baik.
“Apalagi ada tax amnesty kelihatannya berhasil kemudian pemerintah juga melakukan perubahan kabinet. Selasa umum kinerja semester I memenuhi target yaitu kenaikan penjualan 15%-16%,” ujarnya.