Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: Jumlah Penumpang dan Angkutan Barang Semester Pertama Alami Peningkatan

Jumlah penumpang dan angkutan barang kereta api pada semester pertama tahun ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,58% dan 10,70% dibandingkan dengan enam bulan pertama 2015.
Ilustrasi: Deretan kursi di kereta api eksekutif/Istimewa
Ilustrasi: Deretan kursi di kereta api eksekutif/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -Jumlah penumpang dan angkutan barang kereta api pada semester pertama tahun ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,58% dan 10,70% dibandingkan dengan enam bulan pertama 2015.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang kereta api pada semester pertama tahun ini mencapai sekitar 171,78 juta orang dari 156,77 juta orang periode semester I/2015.. Adapun jumlah barang yang diangkut dengan kereta api selama enam bulan pertama tahun ini mencapai 16,90 juta ton dari 15,27 juta ton.

Kenaikan tersebut – masih berdasarkan data BPS – terjadi di Jawa dan Sumatra. Jumlah penumpang di Pulau Jawa pada periode tersebut mencapai 169,01 juta jiwa dari 154,21 juta orang. Sementara di Sumatra mencapi 2,78 juta orang dari 2,56 juta jiwa.

Adapun jumlah barang yang diangkut dengan kereta api selama enam bulan tahun ini di Pulau Jawa mencapai 5,23 juta ton dari 5,00 juta ton. Kemudian, BPS mencatat, jumlah barang yang diangkut dengan kereta api di Sumatera mencapai 11,67 juta ton dari 10,26 juta ton pada semester pertama 2015.

Menanggapi peningkatan jumlah penumpang dan angkutan barang kereta api tersebut, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan, pertumbuhan tersebut masih akan terus terjadi.

Dia memprediksikan, peningkatan tersebut sejalan dengan pembangunan dan pengoperasian infrastruktur yang sedang dilakukan pemerintah.

Pembangunan tersebut antara lain, jalur ganda KA di Lampung dan Sumatra Selatan yang dapat mendorong pertumbuhan kapasitas angkut KA batubara dari Tanjungenim ke Tarahan dan Palembang.

“Serta pembangunan jalur ganda lintas selatan Jawa, yang tentunya akan meningkatkan kapasitas lintas selatan Pulau Jawa,” ujar Aditya, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Kemudian, dia menambahkan, pembangunan lainnya yang dapat meningkatkan pertumbuhan tersebut adalah pembangunan infrastruktur dan pengoperasioan KA Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan double double track (DDT) Manggarai – Cikarang, dan elektrifikasi jalur KA Yogyakarta – Surakarta.

Sementara itu, pertumbuhan jumlah penumpang yang terjadi pada semester pertama tahun ini tidak dapat terlepas dari penambahan kapasitas angkut KA – terutama kapasitas angkut KRL Jabodetabek.

Jumlah penumpang KRL pada tahun ini, imbuhnya, telah mencapai hampir 900 ribu orang per hari atau lebih tinggi dari 2015 yang berada di bawah 800 ribu penumpang setiap hari.

Menurutnya, jumlah penumpang KRL tersebut dapat terjadi karena perusahaan melakukan penambahan frekuensi perjalanan dan menambah panjang rangkaian sekitar 10-12 formasi dari yang sebelumnya hanya 8 kereta dalam satu rangkaian.

Selain itu, dia mengatakan, pertumbuhan jumlah penumpang juga dapat terjadi karena adanya penambahan rangkaian KA kelas premium, seperti kereta penumpang wisata, kelas imperial, dan priority yang diimbangi dengan daya serap yang baik dari pasar.

“Hal ini turut mendorong pertumbuhan penumpang KA,” ujarnya.

Terkait dengan peningkatan angkutan barang semester pertama tahun ini, dia menambahkan, terjadi karena adanya peningkatan kapasitas angkutan barang – terutama jalur lintas utara Pulau Jawa setelah beroperasinya jalur ganda lintas utara Surabaya – Jakarta secara penuh.

Peningkatan kapasitas lintas utara Suarabaya – Jakarta mendorong penambahan frekuensi perjalanan KA angkutan barang di jalur utara Jawa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Saeno

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper