Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI JEPANG: Indeks Manufaktur PMI Masih Kontraksi

Aktivitas manufaktur Jepang pada Juli 2016 dilaporkan menguat dibandingkan bulan sebelumnya, namun data pemesanan ekspor baru berkontraksi dalam laju tercepat dalam tiga setengah tahun
Indeks manufaktur PMI Jepang masih kontraksi./.Bloomberg
Indeks manufaktur PMI Jepang masih kontraksi./.Bloomberg

Bisnis.com, TOKYO – Aktivitas manufaktur Jepang pada Juli 2016 dilaporkan menguat dibandingkan bulan sebelumnya, tapi data pemesanan ekspor baru berkontraksi dalam laju tercepat dalam tiga setengah tahun.

Seperti dilansir Reuters hari ini (Senin, 1/8/2016), indeks manufaktur (PMI) final Jepang Nikkei/IHS Markit naik ke posisi 49,3 pada Juli.

Posisi tersebut lebih baik dari data pendahuluan di posisi 49,0 serta data final pada Juni di posisi 48,1.

Meski menguat dibanding bulan sebelumnya, posisi final indeks manufaktur Jepang tetap berada di bawah 50, batas yang memisahkan kontraksi dengan peningkatan, pada bulan kelima.   

Sementara itu, sub indeks untuk pemesanan ekspor baru sedikit naik ke posisi 44,5 dibandingkan dengan data pendahuluan di posisi 44,0.

Meski sedikit naik, data tersebut menunjukkan pelemahan permintaan asing pada laju tercepat sejak Desember 2012, dipengaruhi oleh penguatan yen.

Penguatan kinerja mata uang yen Jepang ditenggarai telah meningkatkan kekhawatiran di antara para pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis, mengingat menguatnya yen cenderung membebani laba eksportir serta membuat produk-produk Jepang kurang kompetitif di luar negeri.  

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper