Bisnis.com, DENPASAR - Realisasi jalan pintas (shot cut) di jalur Mengwitani--Singaraja baru dapat direalisasikan paling cepat pada 2017, karena saat ini masih pembuatan desain.
Kepala Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII Syaiful Anwar menuturkan saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemprov Bali terkait pembebasan lahan.
"Kami berupaya satu terealisasi. Desain kajian lingkungan target selesai tahun ini," tuturnya, Kamis (28/7/2016).
Menurutnya, pihaknya saat ini tengah menunggu lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah daerah. Nantinya, realisasi sangat tergantung dengan pembebasan lahan.
Dijelaskan, hanya akan satu dibangun karena menyesuaikan dengan pendanaan. Total kebutuhan untuk membangun empat short cut mencapai Rp600 miliar atau sekitar Rp150 miliar per short cut.
"Apakah nanti Candi Kuning atau Sukasada, itu tergantung pembebasan lahan. Salah satu syaratnya kan harus ada lahan, sejauh ini sudah koordinasi terus tapi harus lebih intens," tuturnya.
Rencananya, empat jalan pintas akan dibangun di jalur Mengwitani-Singaraja tepatnya di Candi Kuning, Wanagiri dan Gigit. Total panjang jalan pintas untuk di jalur Mengwitani-Singaraja mencapai 1.738 meter, dengan luasan lahan yang harus dibebaskan 1,9 Ha.
Perinciannya, jalan pintas Candi Kuning Baturiti, Bedugul sepanjang 749 meter, dan estimasi dana Rp266,54 miliar, Wanagiri 1 di Jalan Raya Bedugul sepanjang 378 meter dengan estimasi Rp134,51 miliar.
Dua jalan pintas lainnya, Wanagiri 2 di Jalan Raya Bedugul Singaraja sepanjang 402 meter dengan estimasi biaya Rp143,05 miliar, dan Gitgit 2 di Jalan Raya Bedugul-Singaraja sepanjang 218 meter dengan estimasi Rp77,57 miliar.
Satu jalan pintas di Antosari, Tabanan sepanjang 247,8 meter dengan estimasi Rp88 miliar. Khusus di jalur Denpasar-Gilimanuk ini, tipe konstruksinya berupa pelengkung baja.
