Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengungkapkan hasil audit International Civil Aviation Organization terhadap standar keselamatan penerbangan Indonesia baru akan disampaikan pada awal tahun depan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan penilaian oleh auditor ICAO terhadap keselamatan penerbangan Indonesia masih berjalan. Menurutnya, progres audit ICAO sampai saat ini baru sekitar 25%.
“Kemarin kan sudah mulai penilaian oleh ICAO itu, dan itu sedang dilakukan secara bertahap. Saya sudah minta ke ICAO untuk dipercepat, tetapi inspektur dari ICAO-nya itu terbatas,” katanya, Rabu (27/7/2016).
Suprasetyo menambahkan hasil audit ICAO terhadap keselamatan penerbangan Indonesia baru diumumkan pada awal tahun depan. Dia optimistis standar keselamatan penerbangan Indonesia akan berada di atas rata-rata negara anggota ICAO.
Apalagi, lanjutnya, Sekretaris Jenderal dari ICAO juga sudah mengakui keselamatan dan keamanan penerbangan Indonesia terus membaik. Selain itu, Indonesia juga menunjukkan komitmen yang sangat besar dalam meningkatkan standar penerbangan.
“Saya yakin dengan skor keselamatan ICAO yang membaik ini, industri penerbangan dunia akan semakin mengakui kualitas penerbangan Indonesia, dan berdampak positif bagi operator penerbangan dalam negeri,” tuturnya.
Sekadar informasi, skor keselamatan Indonesia dari Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP)-ICAO masih tertahan di nilai 45, atau di bawah passing grade 60. Kemenhub mengklaim skor tersebut sudah meningkat di angka 70.
Adapun untuk standar keamanan penerbangan dari Universal Security Audit Programme (USAP)-ICAO pada 29 Oktober—5 November 2015 sudah tercatat memuaskan, atau dengan skor 93,6%.
Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengapresiasi upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan skor audit keselamatan penerbangan Indonesia dari ICAO.
“Kenaikan safety level dari ICAO pastinya akan berdampak positif bagi industri penerbangan nasional. Tentunya, ini harus didukung juga oleh operator penerbangan nasional, dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Bayu optimistis kenaikan skor audit keselamatan penerbangan dari ICAO tersebut akan memudahkan langkah Indonesia untuk menjadi salah satu Anggota Dewan International Civil Aviation Organization (ICAO) periode 2016-2019.
Dengan demikian, lanjutnya, rencana maskapai dalam mengembangkan usahanya akan lebih mudah karena reputasi Indonesia di mata internasional, lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Seperti diketahui, Kemenhub tengah berupaya mendapatkan pengakuan oleh otoritas penerbangan internasional, seperti ICAO, Federation Aviation Administration (FAA) dan lain sebagainya.
Selain mengikuti berbagai audit dari otoritas penerbangan internasional, Kemenhub juga berambisi menjadi salah satu Anggota Dewan ICAO periode 2016-2019. Adapun, pemilihan Anggota Dewan ICAO akan digelar pada September tahun ini.