Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Kokas KRAS Dukung Efisiensi US$60 per Ton

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tengah mengekspansi bisnisnya dengan membangun coke oven plant guna meningkatkan efisiensi hingga US$60 per ton. Perluasan pabrik tersebut mampu memproduksi sekitar 1,2 juta ton baja.
Kawat baja/Reuters
Kawat baja/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tengah mengekspansi bisnisnya dengan membangun coke oven plant guna meningkatkan efisiensi hingga US$60 per ton. Perluasan pabrik tersebut mampu memproduksi sekitar 1,2 juta ton baja.

Corporate Secretary PT Krakatau Steel Tbk Iip Arif Budiman mengatakan dengan pembangunan coke oven plant (COP) sebagai fasilitas pabrik blast furnace yang tengah dikembangkan, perusahaan akan mencapai efisiensi hingga US$60 per ton produk hot rolled coiled (HRC).

“COP adalah salah satu unit produksi di komplek blast furnace. COP menghasilkan kokas sebagai bahan bakar dan reduktor untuk menghasilkan hot metal di pabrik tersebut. Penghematan biaya produksi HRC sekitar US$60 per ton,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/7).

Adapun hasil lainnya yang didapat, lanjutnya, berupa coke oven gas bermanfaat menggantikan gas alam yang harganya lebih mahal sebagai bahan bakar dalam reheating furnace hot strip mill dan boiler pada fasilitas baja lembaran dingin (CRM).

COP merupakan sebagai penghasil batu bara kokas yang menjadi bahan baku pembakaran di area blast furnace complex. Saat ini progres pabrik blast furnace sudah mencapai 95,3%.

Adapun nilai investasi dari pembangunan fasilitas COP termasuk dalam kerangka investasi pabrik blast furnace. “Kapasitas pabrik blast furnacetermasuk COP di dalamnya adalah 1,2 juta ton hot metal untuk diproses di fasilitas steel slab plant (SSP) dengan hasil slab baja," paparnya.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar mengatakan proyek tersebut merupakan proyek terbesar yang pernah dilakukan perusahaan. Dia berharap perusahaan bisa melakukan banyak penghematan energi dari perluasan bisnisnya tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper