Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HKTI: Jabar Lemah Dalam Perbenihan Hortikultura

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai pengembangan penelitian terhadap perbenihan hortikultura di provinsi tersebut masih lemah sehingga membuat produksi cenderung stagnan.
Produk hortikultura/Ilustrasi-Bisnis
Produk hortikultura/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai pengembangan penelitian terhadap perbenihan hortikultura di provinsi tersebut masih lemah sehingga membuat produksi cenderung stagnan.

Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengungkapkan pengembangan benih hortikultura di Jabar saat ini belum prioritas sehingga produksi berbagai jenis komoditas belum memiliki kualitas unggul.

"Pengembangan benih hortikultura di Jabar sangat terlambat," ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/7/2016).

Di samping itu, Undang-undang No.13/2010 tentang Hortikultura sebagian besar hanya mengatur soal pengembangan pasar dan pengereman impor. Padahal, di sektor hulu terutama pengembangan benih sangat diperlukan mengingat kualitas produksi bisa menentukan pasar yang lebih luas.

Oleh karena itu, pemerintah perlu menambah anggaran untuk perbenihan hortikultura, kendati sudah mengisyaratkan pembesaran anggaran justru untuk sektor pengembangan pasar.

"Tanpa dukungan anggaran yang besar maka peningkatan jumlah dan kualitas produksi tidak akan maksimal," tegasnya.

Entang menyoroti struktur organisasi balai perbenihan hortikultura yang dalam kebijakannya masih relatif lemah. "Yang namanya penelitian dan pengkajian terhadap benih relatif lambat dan kurang. Karena pemerintah masih fokus terhadap pengembangan padi, jagung, dan kedelai," ujarnya.

Selain itu, keinginan Pemprov Jabar dalam mengembangkan pisang di Jabar bagian selatan, seperti Garut dan Kabupaten Tasikmalaya, harus diimbangi dengan politik anggaran yang besar.

Saat ini, Pemprov Jabar sedang membuat kajian potensi pengembangan pisang tersebut bersama Unpad. "Program bisa berhasil apabila selama tidak diklaim milik pemprov, pemkab/kota, tapi harus didukung bersama-sama," katanya.

Entang menjelaskan, pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak dalam pengembangan komoditas hortikultura unggulan termasuk dunia usaha.

Selama ini, dunia usaha kurang dilibatkan dalam setiap program yang digulirkan pemerintah. "Harus dikemas kebersamaan antara para pihak termasuk teman pengusaha."

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper