JAKARTA--Membaiknya perekonomian Indonesia mendorong naiknya konsumsi listrik pada tahun ini. Sepanjang semester I/2016 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencetak penjualan listrik sebesar 105,96 terawatt hour (TWh) atau naik 7,82% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 98,27 TWh.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan peningkatan penjualan listrik tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang masih berlanjut. "Ini jadi indikasi terus tumbuhnya roda perekonomian," katanya di kantor kementerian ESDM, Kamis (14/7).
Penjualan itu sudah mencapai 48,87% dari prognosa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun ini sebesar 216,83 TWh. Adapun angka prognosa tersebut lebih tinggi 8,09% dari realisasi penjualan sepanjang tahun lalu sebesar 200,6 TWh.
Seluruh golongan tarif tercatat mengalami peningkatan konsumsi, mulai dari golongan tarif sosial, rumah tangga, bisnis, industri, pemerintah, dan lainnya. Golongan tarif rumah tangga yang menyumbang angka penjualan terbesar, pertumbuhannya naik sebesar 8,29% dengan volume 46,18 TWh.
Adapun sektor industri membukukan pertumbuhan sebesar 5,91% dibandingkan tahun lalu atau dengan volume 33,65 TWh, sedangkan sektor bisnis tercatat tumbuh sebesar 9% dengan total penggunaan sebesar 18,71 TWh.