Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ALI: Pemerintah Harus Serius Bangun Pelabuhan Patimban

Pelabuhan Patimban Jawa Barat yang akan dibangun untuk menopanb kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok masih membuat pengusaha ragu
Pelabuhan Tanjung Priok/Antara
Pelabuhan Tanjung Priok/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, yang akan dibangun untuk menopang kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok masih membuat pengusaha ragu, karena menilai pemerintah belum gencar melakukan kajian serta agreement dengan pemerintah Jepang.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita menyatakan pemerintah lamban dalam melakukan kajian dan merevisi bluebook untuk Pelabuhan Patimban. Hal itu membuat Zaldy mempertanyakan keseriusan pemerintah mendorong pembangunan pelabuhan tersebut.

Menurut Zaldy, pemerintah terlalu banyak menyusun perencanaan pembangunan infrastruktur pelabuhan di sejumlah daerah tanpa memikirkan dengan matang rekayasa integrasi arus barang dan dampak sosialnya.

“Selain Patimban pemerintah juga menyusun Pelabuhan New Priok. Sekarang New Priok dipegang Pelindo II, Patimban ini masih belum jelas nasibnya, tetapi seingat saya Pak Jonan [Menteri Perhubungan] ingin itu dikelola swasta saja,” ungkap Zaldy kepada Bisnis, Selasa (12/7/2016).

Menurut Zaldy, Pelabuhan Patimban memiliki peluang yang sangat besar untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok. Tak hanya itu, Pelabuhan Patimban juga bisa menjadi primadona baru untuk industri logistik karena lokasinya yang sangat dekat dengan kawasan industri di Jawa Barat.

Dia menjelaskan, angkutan barang dari Banten sudah tak banyak yang mengandalkan Tanjung Priok dengan keberadaan tiga pelabuhan utama yakni; Pelabuhan Pelindo II (Persero) Ciwandan, Pelabuhan Cigading Krakatau Bandar Samodera, dan Pelabuhan Merak Mas Indah Kiat. Sementara untuk angkutan barang dari industri Jawa Tengah bisa mengandalkan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak.

“Industri di Jawa Barat untuk impor atau ekspor lewat Tanjung Priok itu sebenarnya merugi, karena lewat sana itu cost mahal, waktu tempuhnya juga lama. Kalau ada Patimban, semua akan lebih murah dan mudah,” tuturnya

Zaldy menilai adanya unsur kekhawatiran dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II jika Pelabuhan Tanjung Priok semakin sepi. Hal itu menurut Zaldy menjadi alasan Pelindo II membuka diri dan siap menjadi operator Pelabuhan Patimban.

“Kalau Patimban jadi, Pelindo II jelas khawatir Tanjung Priok sepi. Pelindo II tidak mungkin ingin Tanjung Priok sepi tiba-tiba apalagi mereka sudah kerjasama dengan JICT [Jakarta International Container Terminal],” imbuhnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya menegaskan pihaknya akan ikut serta dalam proses lelang operator Pelabuhan Patimban untuk bisa mengoperasikan pelabuhan tersebut.

Namun Elvyn belum dapat memastikan perusahaan akan membentuk konsorsium dengan pihak lain atau tidak. Hal itu mengingat syarat utama dari Kementerian Perhubungan bahwa perusahaan atau BUP yang ikut dalam lelang harus memenuhi investasi sebesar 10% dari total kebutuhan dana pembangunan.

“Ada, kalau belum ada kita cari. Misal project direncanakan Rp40 triliun dan 10%-nya kan Rp4 triliun. Kita ada [Rp4 triliun],” ujarnya saat buka puasa bersama di Jakarta, Jumat 17 Juni 2016 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper