Bisnis.com, SURABAYA – Produsen makanan dan minuman (mamin) PT Siantar Top Tbk ingin memperbesar pasar ekspor hingga mencapai 10% sejalan dengan adanya sejumlah penambahan mesin produksi biskuit dan adanya produk baru sejak 2015.
Direktur Utama Siantar Top, Pitoyo mengatakan investasi mesin itu dilakukan untuk menunjang penjualan perseroan ke depan. Apalagi produk biskuit merupakan produk yang berkontribusi paling besar terhadap total penjualan perseroan.
“Ini adalah investasi tercangih di Asia yakni mesin produksi dari Italia. Ke depan pasar biskuit akan kami perbesar baik di domestik maupun internasional,” katanya dalam paparan publik, Kamis (30/6/2016).
Adapun komposisi penjualan Siantar Top tahun lalu telah dikontribusi oleh produk biskuit sebesar 30%, disusul produk snack yakni 29%, dan sisanya sejumlah produk wafer dan lainnya. Dia mengatakan pasar ekspor Sintar Top saat ini masih di bawah 2%. Itu pun masih produk mie Gemez yang sudah dipasarkan di Korea. Ke depan, perseroan ingin memperluas hingga ke Taiwan.
"Untuk melakukan ekspansi perseroan perlu menyiapkan belanja modal Rp650 miliar khusunya untuk penyelesaian pembangunan pabrik biskuit, sereal dan kerupuk," imbuhnya.
Berdasarkan data keuangan, pada 2015 Siantar Top mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 17,05% dari Rp2,17 triliun menjadi Rp2,54 triliun. Sedangkan laba bersih tercapai Rp185,74 miliar atau naik 50,19%.
"Dengan segala usaha baik pengembangan produk dan peningkatan kapasitas, kami berharap tahun ini kami penjualan bisa tumbuh sampai 25% dibandingkan pertumbuhan tahun lalu," imbuh Pitoyo.