Domestik
Direktur The Nasional Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menyatakan, sesungguhnya keberadaan TO 3 ditujukan untuk mendukung dan melayani perdagangan domestik.
Oleh karena itu, untuk mendukung program Presiden Joko Widodo (Joko Widodo), khususnya mengenai tol laut, sebaiknya keberadaan TO3 dikembalikan untuk pelayanan domestik. Apalagi Pelindo II akan segera mengoperasikan New Priok Container Terminal (NPCT) di Kalibaru.
“Sudah saatnya pemerintah konsisten dengan roadmap yang sudah disusun untuk Tanjung Priok. Kembalikan TO3 ke domestik, dan layanan international fokuskan ke JICT, KOJA serta NPCT-1,” tandas Siswanto.
Pasalnya,kata dia,setelah TO3 dijadikan terminal international kini lalu lintas di Tanjung Priok semakin macet. Selain fasilitas pintu keluar masuk pelabuhan tersebut tidak memadai, tingkat okupansi lapangan petikemas di TO 3 sangat tinggi membuat arus keluar masuk barang sangat padat.
Siswanto menambahkan, Kementerian Perhubungan, sebagai otoritas tertinggi di sektor pelabuhan, sebaiknya melakukan pengawasan secara ketat terkait kegiatan operasional di pelabuhan. Apalagi pemerintah terus berusaha memangkas biaya logistik agar ekonomi Indonesia memiliki daya saing kuat.
“Dalam situasi ekonomi yang sangat berat saat ini, seharusnya beban biaya bisa dipangkas. Jangan bebani importir dengan biaya yang mahal, karena masyarakat juga yang akhirnya harus membayar,” ujar dia.