Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirNav Siapkan Rp2,27 Triliun Peremajaan Radar & Tower

AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menyediakan Rp2,27 triliun untuk pengadaan serta peremajaan radar dan membangun tower.

Bisnis.com, JAKARTA -- AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia menyediakan Rp2,27 triliun untuk pengadaan serta peremajaan radar dan membangun tower.

Direktur Teknik AirNav Indonesia Lukman F Laisa menyatakan AirNav menyiapkan dana tersebut untuk pengembangan infrastruktur seperti pengadaan radar dan pembangunan tower.

"Investasi tahun 2016 ini sebesar 2,27 triliun, untuk pengadaan radar baru dan peremajaan radar lama," kata Lukman, Selasa malam (28/6).

Lukman menerangkan AirNav akan melakukan pengadaan lima radar baru di empat bandar udara yakni; bandara di Padang satu unit.
Empat unit radar lainnya akan dibangun di bandar udara Pekanbaru satu unit, bandar udara Yogyakarta satu unit, dan di bandar udara Soekarno-Hatta Cengkareng dua unit.

Pasalnya empat unit tersebut akan menelan dana sekitar Rp144 miliar.

Peremajaan radar di Padang menelan biaya sekitar Rp23 miliar. Lukman menyebutkan rata-rata anggaran untuk pembangunan radar per unit maksimal Rp40 miliar.

Umumnya peremajaan radar diakui Lukman berlaku setiap 15 tahun sekali. Namun di Indonesia selalu memiliki kasus yang berbeda, kata Lukman. Contohnya saja dua radar di Bandara Soekarno-Hatta mampu bertahan selama 35 tahun.

Lukman menuturkan, pengembangan fasilitas navigasi lain adalah percepatan pembangunan tower terutama pada bandara-bandara baru seperti Bandara Kertajati, Bandara Saumlaki, Bandara Bawean, Bandara Dekai, Bandara Letung, Bandara Tebelian Sintang, Bandara Miangas, Bandara Muarataweh, Bandara Tambelan, Bandara Tanjung Api di Tojo Una-una.

Lokasi lainnya adalah peremajaan tower, di Indonesia bagian Timur akan dilakukan di Denpasar, Balikpapan, dan Banjarmasin. Sementara di Indonesia bagian Barat dilakakukan di Pontianak, Tanjung Pinang, dan Pangkalpinang.

"Fasilitas itu meliputi instrumen landing, komunikasi, ATS Automation, Tower sebanyak 17 unit, genset, dan sebagainya," terang Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper