Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai milik keluarga Chandra Lie, Sriwijaya Air, berencana mulai melayani empat rute penerbangan menuju kota-kota di China secara reguler pada akhir tahun ini, seiring dengan tingginya permintaan di rute tersebut.
Keempat rute penerbangan tersebut antara lain Denpasar-Hangzhou PP, Denpasar-Nanjing PP, Denpasar-Wuhan PP dan Denpasar-Changsa PP. Adapun, layanan penerbangan dari keempat rute tersebut akan dilakukan satu kali sehari.
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan selama ini Sriwijaya Air telah berhasil melayani rute ke luar negeri, terutama beberapa kota di China melalui skema penerbangan carter.
“Kami ingin lebih memantapkan lagi rute penerbangan dari dan ke China dengan skema penerbangan reguler. Ini juga salah satu bentuk dukungan Sriwijaya Air dalam menyukseskan target kunjungan wisatawan asing ke Indonesia,” katanya di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Agus mengklaim Sriwijaya saat ini menjadi maskapai dengan pelayanan rute internasional dari dan ke China terbanyak ketimbang maskapai dalam negeri lainnya. Dia menambahkan sedikitnya 500.000 wisatawan asal China telah diangkut Sriwijaya pada tahun lalu.
Dalam melayani rute penerbangan dari dan ke China, Sriwijaya Air akan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG dengan kapasitas 185 kursi. Adapun, Sriwijaya Air telah melayani penerbangan carter untuk 15 rute penerbangan dari dan ke China.
Sejalan dengan itu, Sriwijaya Air juga berencana menyasar rute penerbangan internasional lainnya, yakni Jeddah. Rencananya, Sriwijaya Air akan mulai melayani penerbangan ke Jeddah tersebut pada akhir 2017.
“Penerbangan ke Jeddah baru bisa dilaksanakan akhir 2017, karena perlu banyaknya persiapan alat produksi, perizinan dan persiapan infrastruktur di Indonesia maupun Jeddah,” tutur Agus.
Dia menambahkan bahwa rute penerbangan ke Jeddah nantinya akan dilayani melalui beberapa kota di Indonesia antara lain Jakarta, Medan dan Pekanbaru, dengan menggunakan pesawat berbadan besar (widebody).