Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Lebaran, Kemenhub Larang Penambahan Pergerakan Pesawat

Kementerian Perhubungan tidak mengizinkan adanya penambahan pergerakan pesawat dari 72 pergerakan/jam menjadi 76 pergerakan/jam di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng selama masa angkutan Lebaran 2016.
Bandara Soetta/Ilustrasi-airport.co.id
Bandara Soetta/Ilustrasi-airport.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan tidak mengizinkan adanya penambahan pergerakan pesawat dari 72 pergerakan/jam menjadi 76 pergerakan/jam di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng selama masa angkutan Lebaran 2016.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan bahwa kapasitas maksimal pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta tetap sebesar 72 pergerakan/jam, meskipun permintaan akan jasa angkutan udara melebihi kapasitas bandara.

“Saya tidak izinkan 76 pergerakan/jam. Kalau memang mau menambah frekuensi terbang, operator hanya dipersilahkan di jam-jam yang masih kosong saja. Ini alasannya untuk keselamatan,” katanya di Jakarta, Senin (27/6/2016).

Jonan menambahkan kapasitas maksimal penerbangan niaga berjadwal 72 pergerakan/jam tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Perhubungan No. 8/2016 tentang Perataan Distribusi Jadwal Penerbangan dan Slot Time di Soekarno-Hatta.

Kendati demikian, instruksi menteri yang diterbitkan pada 21 April 2016 tersebut ternyata baru berlaku pada 1 November 2016. Dengan demikian, IM No. 19/2015 masih berlaku, dimana kapasitas pergerakan maksimal Soekarno-Hatta sebesar 60 pergerakan/jam.

Sebelumnya, Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Bambang Tjahjono menuturkan LPPNPI siap meningkatkan kapasitas maksimal pergerakan pesawat di Soekarno-Hatta selama mudik Lebaran 2016.

“Apabila memang permintaan itu melebihi kapasitas bandara, maka penggunaan NAC [Notice of Airport Capacity] akan ditingkatkan dari 72 pergerakan/jam, atau 80% dari total kapasitas menjadi 76 pergerakan/jam, atau sekitar 84%,” ujarnya.

Bambang menambahkan LPPNPI atau AirNav Indonesia juga akan mengimplementasikan Arrival Manajement (AMAN) procedural guna meminimalisir adanya antrian pesawat saat hendak mendarat di Soekarno-Hatta.

Selain itu, AirNav Indonesia juga akan menerapkan pre departure clearance ketika terjadi kepadatan lalu lintas udara menuju Soekarno-Hatta. Dengan kata lain, pesawat yang akan lepas landas menuju Soekarno-Hatta akan ditahan sementara.

Terkait ketersediaan waktu alokasi terbang atau slot time, AirNav Indonesia juga menerapkan pengaturan slot time berbasis web. Adapun, pengaturan slot time tersebut merupakan bagian dari aplikasi Air Traffic Flow Management (ATFM).

Nantinya, AirNav Indonesia akan lebih mudah memverifikasi seluruh penerbangan yang sudah mempunyai izin, dan dapat mengarahkan maskapai dalam memperoleh slot time di bandara, sehingga trafik flow pun menjadi lebih teratur dan terkendali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper