Bisnis.com, TANA TIDUNG, Kalimantan Utara - Perum Bulog menyelenggarakan bazar pangan murah untuk masyarakat di sejumlah titik di wilayah perbatasan. Bazar pangan ini merupakan bagian dari program BUMN Peduli yang digagas oleh Kementerian BUMN dan turut dilaksanakan pula oleh perusahaan BUMN lainnya.
Kepala Divisi Regional Perum Bulog Provinsi Kalimantan Utara - Kalimantan Utara, Yayan Suparyan mengatakan untuk program bazar BUMN ini, Perum Bulog ditugaskan untuk menggelar di sejumlah daerah perbatasan di Tanah Air.
"Hari ini Bulog Divre Kaltim-Kaltara melaksanakan bazar di Kabupaten Tana Tidung, ini pulau yang berbatasan dengan Malaysia. Besok kami akan melaksanakan bazar seperti ini di Kabupaten Nunukan," kata Yayan di Tana Tidung, Kaltara, Jumat (24/6/2016).
Adapun, bazar BUMN akan menjual bahan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram, gula pasir sebanyak 2 kilogram, dan minyak goreng sebanyak 2 liter. Seluruh bahan pangan tersebut dijual dalam satu paket dan masyarakat hanya perlu membayar Rp25.000.
Dengan 1.000 kupon yang dibagikan pada masyarakat, maka Bulog akan mengumpulkan Rp25 juta. Seluruh dana ini, nantinya akan disumbangkan ke Masjid daerah setempat.
Tana Tidung merupakan salah satu dari lima kabupaten di Kalimantan Utara. Dengan mengendarai speed boat, dibutuhkan waktu 2 jam perjalanan dari Kabupaten Tarakan ke pulau ini.
Selain Tana Tidung, Perum Bulog juga ditugaskan untuk menggelar bazar di sejumlah titik perbatasan yaitu Nunukan, Kalimantan Utara, Sangihe dan Talaud di Sulawesi Utara, Sanggau di Kalimantan Timur, dan Lembata dan Belu di NTT.
Kepala Seksi Harga Pasar, Pengadaan, dan Pelayanan Publik Bulog Subdivre Tarakan mengatakan ubtuk bazar pangan ini, Bulog menyediakan total 10 ton beras, 2 ton gula pasir, dan 2.000 liter minyak goreng.
"Kami sudah menghubungi pengurus masjid setempat untuk membicarakan mekanisme penyaluran dana," kata Apriansyah.
Salah seorang warga yang diwawancarai Bisnis, Handayani mengatakan masyarakat sangat terbantu dengan program bazar dari pemerintah di wilayah mereka. "Sekarang harga bahan pokok sudah mahal," katanya.