Bisnis.com, JAKARTA – Selama kurun 2013-2015, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil menjaring 500.000 orang untuk menggunakan bus Transjakarta per hari.
Perwakilan ICLEI (International Council for Local Environmental Initiatives) Indonesia Irvan Pulungan mengatakan migrasi penumpang tersebut mampu mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 146.055 ton.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memangkas 207.657 ton emisi dari efisiensi energi di sejumlah gedung pemerintah.
“Secara umum upaya pengurangan emisi oleh Pemprov DKI Jakarta sangat ditekankan pada sektor transportasi dan efisiensi energi di gedung-gedung pemerintah,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (22/6/2016).
Upaya tersebut turut berkontribusi ketika Jakarta mendapat anugerah National Earth Hour Capital dalam ajang Earth Hour City Challenge (EHCC) 2016 yang diselenggarakan WWF.
Kota terbesar di Indonesia itu dinilai layak menjadi panutan bagi kota-kota lain dalam upaya dan rencana kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
“Bersama 124 kota lainnya di dunia, Jakarta melalui upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan implementasi strategi pembangunan perkotaan yang berorientasi kemakmuran, kesejahteraan dan kesetaraan rakyat, serta kelestarian lingkungan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Eksekutif WWF Indonesia Benja Victor Mambai.
Di tingkat global, tahun ini EHCC mengganjar Kota Paris sebagai Global Earth Hour Capital. Komitmen Paris terlihat jelas dalam COP21 2015.
Jakarta bersama Bogor dan Balikpapan tahun ini menjadi finalis dari Indonesia dalam Earth Hour City Challenge 2016. Selain tiga kota itu, Bandung, Surabaya, dan Medan turut berpartisipasi dalam penghargaan EHCC tahun ini.
Jakarta menjadi National Earth Hour Capital bersama dengan 16 kota dunia lainnya a.l. Singapura; Belo Horizonte, Brasil; Chiangrai, Thailand; Murcia, Spanyol; dan Petaling Jaya, Malaysia.
Earth Hour City Challenge 2016 diikuti 125 kota dari 21 negara. Para peserta EHCC dinilai dari tingkat ambisi dan inovasinya dalam mengembangkan solusi cerdas mengatasi perubahan iklim untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan kondisi lokal.