Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang bergerak di sektor produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), Asian Agri terus memperluas skema kemitraan dengan petani-petani swadaya di sekitar kebun inti dan plasma.
Tahun ini, perusahaan menargetkan kemitraan dengan 24.000 hektare lahan petani swadaya.
Per akhir tahun 2015 lalu, Asian Agri telah membentuk kemitraan dengan sedikitnya 18.500 hektare lahan milik petani swadaya. Tahun ini, penambahan luas kemitraan dipatok sekitarl 5.000 -6.000 hektare kebun.
General Manager Asian Agri Group Freddy Wijaya mengatakan perusahaannya akan terus fokus membangun kemitraan dengan petani sebagai bagian dari pengembangan bisnis, baik dengan petani plasma maupun petani swadaya yang tinggal di sekitar kebun.
“Skema kemitraan ini terus kami lakukan. Di akhir 2015 sudah ada 18.500 hektare kemitraan dengan petani swadaya, itu di luar 60.000 hektare lahan petani plasma yang sudah lama kami dampingi,” kata Freddy di Jakarta, Selasa (22/6/2016).
Freddy menambahkan perusahaan itu menargetkan kemitraan dengan 60.000 hektare lahan petani swadaya pada 2020 mendatang. petani swadaya diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menopang target produksi setiap tahunnya.
Bisnis mencatat sejumlah perusahaan produsen dan eksportir kelapa sawit Tanah Air memutuskan untuk fokus menggenjot sisi intensifikasi lahan dan produktivitas kebun, dan menghindari peningkatan output yang bertumpu pada perluasan lahan tanam.
Selain mengacu pada moratorium izin pada lahan gambut dan hutan, perusahaan pun merujuk pada kebijakan Presiden Joko Widodo yang belum lama ini menyatakan untuk memoratorium penanaman sawit di lahan baru.
“Upaya ini [perluasan lahan kemitraan dengan petani swadaya] merupakan bagian dari upaya intensifikasi kami. Saat ini perusahaan itu survival-nya dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi,” ungkap Freddy.
Dia menjelaskan pihak perusahaan juga menyusun sejumlah program-program pengembangan petani swadaya seperti akselerasi legalitas lahan dan peningkatan potensi produktivitas CPO per hektare petani swadaya yang lebih rendah dari kebun inti dan kebun plasma.
Selain itu, Freddy mengatakan sepanjang tahun ini Asian Agri pun fokus melakukan pembinaan di desa-desa di sekitar konsesi agar terhindar dari kebakaran hutan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.