Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Sayuran Petani Tangerang Masuk Supermarket Modern

Sejumlah petani sayuran di Teluk Naga, Tangerang kini tidak lagi bergantung pada tengkulak dan mendapat keuntungan lebih besar dari hasil panennya. Berapa pun produk pertanian yang dipasok ke pasar pasti akan dibeli.
Konsumen memilih sayuran segar di salah satu pusat perbelanjaan/Jibi
Konsumen memilih sayuran segar di salah satu pusat perbelanjaan/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah petani sayuran di Teluk Naga, Tangerang kini tidak lagi bergantung pada tengkulak dan mendapat keuntungan lebih besar dari hasil panennya.

Berapa pun produk pertanian yang dipasok ke pasar pasti akan dibeli.

Berbeda jika berhubungan dengan tengkulak, karena pada saat panen raya sayuran tidak jarang petani kesulitan untuk menjual produknya.

"Kerja sama petani Tangerang dengan pasar modern dijembatani oleh PT East West Seed Indonesia membuat produk kami dihargai lebih tinggi daripada melalui tengkulak," ujarnya Senin.

Dia menjelaskan, Ewindo selaku produsen benih sayuran elama ini menjadi pendamping dan mitra petani di kawasan Teluk Naga Kabupaten Tangerang.

"Selisih harganya lumayan, Rp500 sampai Rp700. Hal ini yang membuat kami semangat untuk menjalin kerja sama," kata Suratman yang telah bertani sejak 2004.

Suratman mengatakan, bersama-sama dengan enam petani sayur di kawasan tersebut telah memasok 1.500 ikat sampai 2.000 ikat sayuran setiap hari (sekitar 250 gram per ikat).

Untuk kelangsungan pasokannya, Suratman optimistis tidak akan mengalami kendala. Pasalnya, kelompok taninya memiliki lahan seluas 26 hektare yang merupakan pertanian irigasi yang mendapat pasokan air dari sungai Cisadane, sehingga tidak khawatir akan kering saat kemarau.

Disamping itu, jelas Suratman, pihaknya secara berkala mendapat dukungan dari Ewindo terutama untuk bercocok tanam yang modern, efektif dan aman, sehingga lahannya dapat terus berproduksi secara optimal.

"Kami diajarkan bercocok tanam menggunakan teknologi modern dan benih oleh Ewindo sehingga memungkinkan panen dilakukan setiap saat," ujar dia.

Petani di kawasan tersebut kini belajar bercocok tanam labu madu, kacang panjang, serta kembang kol. Labu madu dan kembang kol adalah komoditas dengan nilai ekonomis yang tinggi.

"Jika berhasil maka varian yang dipasok ke pasar modern akan lebih banyak lagi," ujarnya.

Glenn Pardede, Managing Director Ewindo, menjelaskan perusahaan telah pasar modern Super Indo guna memotong distribusi dari petani kepada konsumen, sehingga petani tidak lagi bergantung kepada tengkulak.

"Kami akan terus membina petani agar produksi sayuran yang mereka tanam tetap sesuai standar sehingga layak untuk dipasok ke supermarket," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper