Bisnis.com, MANADO - Wali Kota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban khawatir target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) tidak akan capai pada 2016.
Kekhawatiran tersebut, datang seiring dengan SKPD pengelola PAD PBB-P2 tidak menunjukan kemampuan dan kemajuan. Berdasarkan hasil perbandingan khusus PAD pada Juni 2015 yang mencapai 50%, sementara tahun ini baru mencapai 29%.
“SKPD pengelola harus memiliki strategi dan pola pikir serta konsisten, disiplin terhadap tanggungjawabnya, maka dengan hal tersebut kita dapat mengejar ketinggalan,” tuturnya dalam keterangan pers, Minggu (19/6/2016).
Target PAD TA 2016 senilai Rp97 miliar atau realiasinya hanya 29% dari target, sementara PBB-P2 senilai Rp10 miliar atau atau baru tercapai 23%. Sebelumnya, Lomban mengatakan target pertumbuhan PAD memang terus diharapkan, tetapi pihaknya juga melihat kondisi di lapangan.
“Sepuluh tahun lalu PAD Bitung Rp8,5 miliar, sekarang sudah Rp106 miliar, dalam jangka 10 tahun kita naik berapa kali lipat itu. Terlihat, kami sudah mampu menggali potensi tanpa memberikan beban kepada masyarakat,” katanya.
Terkait dengan sektor perikanan yang menjadi sektor penggerak utama di Bitung, Lomban masih enggan menyedot setoran lebih untuk meningkatkan capaian PAD. Menurutnya, jika sektor perikanan ditarik retribusi, pihaknya khawatir industri semakin berat berada di Bitung.
“Dampak kebijakan Kementerian Kelautan Perikanan belum mengembalikan kondisi mereka,” tambahnya.