Bisnis.com, KEDIRI - Harga gula kristal putih kembali ke level tertingginya di Kota Kediri Rp16.000 per kg justru saat operasi pasar murni (OPM) kian diintensifkan.
Kenaikan itu terjadi sejak pekan lalu di Pasar Setono Betek. Padahal awal Juni atau pekan pertama Ramadan, harga gula di pasar terbesar di Kota Tahu itu sempat turun ke posisi Rp15.500 per kg.
"Padahal, pasar sepi, sedikit yang beli. Enggak tahu kenapa naik," ujar Lik, pedagang di Pasar Setono Betek, Jumat (17/6/2016).
Dia mengungkapkan permintaan memang menurun drastis sejak ada OPM. Dia hanya mampu menjual 20 kg dalam sehari dari sebelumnya 40 kg. Namun, sulit baginya menurunkan harga menyamai harga OPM karena harga gula di tingkat distributor sudah di atas Rp15.000 per kg.
Kenaikan harga gula juga terjadi di Pasar Bandar ke posisi Rp15.500 dari Rp14.000 per kg. Karmuji, pedagang di pasar itu membeli gula dari distributor Rp15.300 per kg. Artinya, dia mengambil untung hanya Rp200 per kg. "Sudah empat hari harga gula naik lagi," ungkapnya.
Kedua pasar merupakan titik pelaksanaan OPM di Kota Kediri. Sejak 27 Mei, Pemprov Jawa Timur menggelar OPM di Pasar Setono Betek dan Pasar Bandar dengan harga gula Rp11.750 per kg alias jauh di bawah harga pasar.
Harga gula tahun ini menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Selama Ramadan tahun lalu, harga gula di Kota Kediri hanya Rp12.000-Rp12.500 per kg.
Dalam OPM bantuan ongkos angkut yang digelar Pemprov itu, Bulog mengguyur gula 2-2,5 ton per hari di setiap titik. Selain gula, Bulog memasok beras premium Rp43.500 per 5 kg, tepung terigu Rp7.200 per kg, dan minyak goreng kemasan botol Rp11.300 per liter.
Mendampingi OPM Pemprov, Pemkot Kediri juga mengadakan OPM di Pasar Setono Betek dan 46 kelurahan mulai 8 Juni dengan pasokan gula 350 kg per hari per titik. Gula yang disuplai oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) itu dijual Rp11.000 per kg.
OPM Pemkot pun mengguyur beras premium Rp45.000 per 5 kg, minyak goreng kemasan Rp19.000 per 1,8 liter, dan telur ayam ras Rp18.000 per kg.
