Bisnis.com, BANDUNG - PT Len Industri (Persero) siap bersaing dalam proses tender yang tengah berjalan untuk pembangunan LRT di Kota Bandung, sembari menunggu Peraturan Presiden, setelah akan turut terlibat dalam pengerjaan LRT di Kota Palembang dan DKI Jakarta.
Direktur Pemasaran PT Len Industri Adi Sufiadi Yusuf menyatakan saat ini perseroannya masih mengikuti proses tender LRT Bandung Raya untuk koridor 1 jalur Babakan Siliwangi-Leuwipanjang, bersaing dengan perusahaan transportasi publik SMRT asal Singapura.
“Jadi saat ini sedang tahap akhir. Kami berkonsorsium dengan Wika. Kami akan memasukan penawaran di bulan ini. Kemudian ada rencana penerbitan Perpres untuk beberapa koridor di Bandung Raya.,” ujarnya dalam acara jumpa media, Selasa (7/6/2016).
Dia menerangkan PT Len Industri merasa siap karena di dalam tender digunakan pola investasi dengan nilai investasi untuk koridor 1 yakni sekitar Rp3 triliun. “Sempat dinyatakan SMRT menang, kenyataannya tender masih berjalan, tidak ada penghentian tender.”
Adi menyayangkan jika PT Len sebagai satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang membidangi persinyalan serta sistem perkeretaapian, jika sampai tidak turut menggarap proyek light rail transit (LRT) di kota domisilinya.
Direktur Utama PT Len Industri Abraham Mose mengatakan perseroannya optimistis menggarap lini bisnis urban transport dengan teknologi yang sudah mulai dikembangkan dan kini telah diterapkan dalam pembangunan automated people mover system (APMS) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
“Salah satu project yang dilakukan sebagai breakthrough adalah proyek APMS yang nanti menghubungkan antarterminal di Bandara Cengkareng. Kami ikut bergabung dalam subkontrak ataupun ikut ke konsorsium untuk membangun LRT di Palembang, DKI Jakarta, dan Batam, serta Surabaya,” katanya.
Dengan keterlibatan pembangunan proyek serupa di Kota Palembang dan di DKI Jakarta, Abraham menuturkan perseroannya optimistis dapat turut terlibat dalam pengerjaan proyek LRT di Kota Bandung.