Bisnis.com, PALEMBANG -- Blok Lematang yang dikelola PT Medco E&P dipastikan hanya untuk memasok kebutuhan pelanggan lama perseroan seiring terbatasnya produksi gas di blok tersebut.
Manager Of PA-Security Indonesia West PT Medco E&P Indonesia, Sutami, mengatakan selama ini produksi gas di Blok Lematang diserap empat pelanggan untuk keperluan pembangkit listrik.
"Kami sebetulnya selalu mencari costumer baru tetapi kalau memang produksi itu tidak mencukupi [untuk pelanggan baru] kami bisa terkena penalti nanti," ujarnya di sela-sela workshop industri hulu migas bersama media Kota Palembang, Kamis (2/6/2016).
Sutami mengemukakan keempat pelanggan yang menggunakan gas Medco itu, yakni a.l PLN untuk PLTG Keramasan, PLN untuk PLTG Indralaya dan PT Meppogen.
Adapun produksi gas dari Blok Lematang yang terletak di Kabupaten Pali, Sumsel, itu sebanyak 40 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Dia mengatakan dari hasil riset yang diterima perseroan terlihat bahwa potensi produksi dari blok tersebut hanya stabil di kisaran 40 MMSCFD.
Medco sendiri baru mendapat perpanjangan kontrak Blok Lematang pada April 2016 yang akan berlaku hingga sepuluh tahun mendatang.
Sutami menjelaskan pemenuhan komitmen terhadap costumer adalah hal penting dalam bisnis hulu gas.
"Dengan adanya perpanjangan [kontrak] ini otomatis kontrak dengan konsumen gas juga harus diperbarui, karena perjanjian dengan mereka [pelanggan] itu mengikuti waktu berakhirnya kontrak PSC," jelasnya.
Dia melanjutkan perusahaan juga menyalurkan gas untuk PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang dan pembangkit PLN lainnya dari blok lain yang dikelola Medco di Sumsel.
Kebutuhan pelanggan lain itu dipenuhi Medco E&P dari produksi gas di Blok South Sumatra (SSB) sebanyak 65 MMSCFD.
Sementara produksi gas di blok lainnya, yakni Blok Rimau hanya cukup untuk konsumsi perusahaan sendiri.