Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Ditjen Perkeretaapian Tahun Depan Ditaksir Naik

Anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun depan ditaksir naik dari tahun ini, namun masih lebih rendah dari yang dibutuhkan agar proyek pembangunan jalur kereta api di Indonesia dapat selesai tepat waktu pada 2019.
Kereta commuter/Ilustrasi
Kereta commuter/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun depan ditaksir naik dibandingkan dengan anggaran tahun ini, tetapi masih lebih rendah dari yang dibutuhkan agar proyek pembangunan jalur kereta api di Indonesia dapat selesai tepat waktu pada 2019.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono menuturkan anggaran Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada tahun depan mencapai sekitar Rp18 triliun atau naik dari tahun ini yang berada di sekitar Rp12 triliun, setelah mengalami pemangkasan.

Dari total anggaran tahun depan tersebut, sebesar sekitar hampir Rp16 triliun untuk belanja modal atau lebih tinggi dari tahun ini yang hanya mencapai sekitar Rp8 triliun.

Oleh karena itu, dalam mengerjakan suatu proyek kereta api nantinya harus sampai jadi dan beroperasi. “Makin gede anggarannya,” kata Prasetyo, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Sementara itu, ujarnya,  anggaran lainnya seperti untuk perjalanan dinas sudah sangat dikurangi oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Terkait dengan perjalanan dinas, dia mengungkapkan, beberapa tidak bisa dikurangi seperti pengujian.

Taksiran anggaran Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada 2017 tersebut, berdasarkan data rencana strategis Ditjen Perkeretaapian 2015-2019 sebelumnya, masih jauh dari kebutuhan pendanaan yang harus dipenuhi.

Dalam data tersebut, kebutuhan anggaran Ditjen Perkeretaapian untuk tahun depan secara keseluruhan mencapai Rp46,2 triliun. Dari total itu, sebesar Rp44,9 tiliun dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api.

Proyek pembangunan rel kereta api sepanjang 5.328 km yang sedang dikerjakan oleh pemerintah itu ditargetkan dapat selesai tepat pada waktunya, yakni 2019.

Adapun untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan bidang sarana perkeretaapian pada tahun depan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp725,6 miliar. Sementara itu, kegiatan pembangunan dan pengelolaan bidang lalu lintas dan angkutan kereta api mencapai Rp164,6 miliar.

 

Dalam data tersebut, kebutuhan anggaran Ditjen Perkeretaapian untuk tahun depan secara keseluruhan mencapai Rp46,2 triliun. Dari total itu, sebesar Rp44,9 tiliun dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api.
 
Adapun untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan bidang sarana perkeretaapian pada tahun depan, dana yang dibutuhkan mencapai Rp725,6 miliar. Sementara kegiatan pembangunan dan pengelolaan bidang lalu lintas dan angkutan kereta api mencapai Rp164,6 miliar.
 
Masih dalam data Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, kebutuhan untuk kegiatan pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan perkeretaapian sekitar Rp184,5 miliar. Adapun dana yang dibutuhkan untuk dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Ditjen Perkeretaapian sebesar sekitar Rp134 miliar.
 
//CHINA DAN JEPANG//
 
Masih dalam kesempatan yang sama, saat ini Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan siap mengirimkan dokumen-dokumen terkait dengan pembangunan jalur kereta api trans Sumatera dan Sulawesi.
 
Dokumen-dokumen tersebut, nantinya akan digunakan oleh Negeri Panda untuk mengkaji ulang pembangunan jalur kereta api di kedua pulau tersebut sebelum memberikan pinjamannya melalui China Exim Bank dan memilih jalur mana yang akan dibiayai.
 
Dalam kesempatan sebelumnya, Prasetyo menuturkan, China menawarkan pinjaman untuk trans Sumatera dan Sulawesi masing-masing Rp40 triliun. “Kita akan kasihkan [Dokumen],” tambahnya.
 
Sementara itu terkait dengan proyek revitalisasi jalur kereta api utara Pulau Jawa Jakarta – Surabaya yang ditawarkan kepada Jepang guna meningkatkan kecepatan kereta api menjadi 150 km/jam, dia mengungkapkan, masih menunggu Presiden Joko Widodo kembali dari Jepang.
 
Adapun mengenai waktu peningkatan kereta api Jakarta – Surabaya, dia mengatakan, secepat mungkin karena itu program pemerintah. Hanya saja, menurutnya, prioritas pembangunan pemerintah tidak di Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yudi Supriyanto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper