Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Minta Pemerintah Atur Tata Niaga dan Batasi Impor Bawang Merah

Petani bawang merah Brebes, Jawa Tengah mengharapkan pemerintah mengatur tata niaga agar petani tetap untung.Tata niaga bawang merah itu juga diharapkan agar harga tidak terlau tinggi dan tidak terlalu rendah.
Petani bawang merah akan memasuki panen raya/Bisnis
Petani bawang merah akan memasuki panen raya/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Petani bawang merah Brebes, Jawa Tengah mengharapkan pemerintah mengatur tata niaga agar petani tetap untung.

Tata niaga bawang merah itu juga diharapkan agar harga tidak terlau tinggi dan tidak terlalu rendah.

Yus Badruzaman, Ketua Kelompok Tani Desa sitanggal Kecamatan Larangan, Brebes, mengungkapkan seperti halnya daerah produsen bawang merah di Indonesia lainnya, Brebes juga mengalami persoalan terkait dengan fluktuasi harga di tingkat petani. Pada saat harga sangat rendah merugikan petani.

Apalagi, sambungnya, Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra utama penghasil bawang merah yang memberikan kontribusi sekitar 30% dari total produksi nasional.

"Pada saat panen Juni-Juli harga Rp15.000 per kg petani sudah untung. Namun, sebaiknya harga di atas Rp20.000 per kg, seperti saat ini harga sekitar Rp22.000 per kg," ungkapnya, Rabu (25/5/2016).

Yus telah menyampaikan keluhan tersebut kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acaraseminar dan pameran bertajuk Financial Inclusion bagi Petani di Balai Kartini, Jakarta, Senin pekan ini.

"Kami harapkan pemerintah membatasi impor bawang merah, karena pada prinsipnya setiap 1 ton impor bawang merah akan mengurangi 80 hari orang kerja atau HOK usaha budi daya bawang merah," ungkapnya.

Dia juga meminta pemerintah untuk menerapkan sistem informasi mengenai cuaca yang lebih akurat.

Selain itu, sambungnya, panen bawang merah tidak berbarengan dan menghindari musim-musim penyakit tanaman, seperti yang kini diterapkan petani di Brebes.  Tidak hanya bertanam bawang merah, tetapi diselingi dengan bertanam jagung manis dan melon.

"Pada 2010 kami pernah mengalami rugi besar karena ternyata hujan berkepanjangan, padahal kami menanam di lahan 5 hektare."

Managing Director PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Glenn Pardede mengatakan sebagai perusahaan produsen benih hibrida sayuran di Indonesia, Ewindo selalu berupaya mendorong produktivitas. Selain itu, menciptakan pertanian efektif bagi petani dengan mengenalkan teknik baru budi daya bawang merah melalui benih.

Ewindo berharap dengan dikenalnya teknik baru ini akan membuat kesejahteraan petani lebih meningkat.

"Kami juga telah memberikan pelatihan persemaian bawang kepada petani. Pelatihan ini diikuti oleh ratusan petani bawang di seluruh Indonesia."

Dia mengharapkan dengan adanya pelatihan ini petani tidak hanya mendapatkan informasi tetapi juga memahami dan merasakan sendiri keuntungan menggunakan teknik baru ini.

Menurut Yus Badruzaman, petani di Brebes telah menggunakan benih dari biji karena lebih hemat. Jika menggunakan umbi biayanya sekitar Rp45 juta per hektare, menggunakan biji unggul hanya sekitar Rp5 juta per hektare.

Dia menambahkan, benih unggul juga lebih produktif yakni sebanyak 13 ton per hektare dan dalam kondisi optimal bisa menghasilkan 15 per ha-20 ton per ha. Adapun menggunakan umbi hanya 12 ton per ha.

Salah satu benih unggul bawang merah yang banyak dipergunakan petani di Brebes adalah Tuk-Tuk produksi Ewindo.

"Masyarakat Indonesia lebih suka bawang merah yang tidak terlalu besar. Perlu  teknik untuk menyiasatinya seperti waktu tanam bukan saat musim hujan dan jarak tanam dibuat lebih pendek," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper