Bisnis.com, BOGOR - Bosnia menjajaki kerja sama dengan Kabupaten Bogor di bidang pertanian dan pendidikan sebagai tindak lanjut atas pertemuan kedua otoritas tersebut beberapa waktu lalu.
Duta Besar Bosnia dan Herzegovina untuk Indonesia Muhamed Cengie mengatakan pihaknya tertarik dengan sistem pertanian di Kabupaten Bogor yang dinilai sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Barat.
Adapun, di sektor pendidikan, Bosnia dan Kabupaten Bogor sepakat untuk menggelar pertukaran pelajar di tingkat madrasah seiring penduduk keduanya sama-sama mayoritas muslim.
"Untuk sektor pertanian, kami lebih mengedapkan bagaimana mengembangkan teknologi pertanian yang nantinya akan menghasilkan produksi yang baik," ujarnya di Pendopo Kabupaten Bogor, Kamis (19/5/2016).
Dia menuturkan belum ada kesepakatan nilai investasi atas pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Bogor tersebut. Namun, dalam waktu dekat hasil pertemuan akan ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
Menurutnya, jika kerja sama telah dilakukan, ke depan produk pertanian Kabupaten Bogor memungkinkan akan bisa dipasarkan ke Bosnia, demikian juga sebaliknya, produk pertanian Bosnia yang dominan menggarap produksi susu dan daging bisa dipasarkan di Indonesia.
Guna mematangkan rencana kerja sama tersebut, pihaknya akan mengajak pihak ketiga yakni Institut Pertanian Bogor karena kampus tersebut dikenal selama ini fokus pada pertanian.
"Jadi intinya yang kami tawarkan lebih ke teknologinya, sementara Kabupaten Bogor bisa menyediakan bahan baku pertaniannya agar hasilnya lebih bersaing lagi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Satu Pintu Kabupaten Bogor Yani Hasan mengatakan investasi yang ditawarkan dari Bosnia lebih kepada transfer knowledge untuk pertanian dan pendidikan di Kabupaten Bogor.
Dia memaparkan ke depan pihak Bosnia akan membantu mewujudkan pertanian dengan teknologi modern seiring negara tersebut diklaim memiliki sumber daya manusia yang mumpuni.
"Kami akan fokus untuk memperbaiki tata kelola pertanian di Kabupaten Bogor yang tentu berbasiskan teknologi. Nah ini ada yang mau bantu dari sistem teknologinya," ujarnya.
Yani menuturkan, investasi asing di Kabupaten Bogor selama ini memang dikuasai oleh Jepang dan Korea Selatan, untuk Bosnia, lanjutnya, baru dilakukan penjajakan pada sektor pertanian tersebut.
Yani menjelaskan skema kerja sama ke depan antara Kabupaten Bogor dengan Bosnia bukan murni kerja sama dagang kedua pemerintahan tersebut. Sebab, lanjutnya, transportasi ke Bosnis hanya bisa diakses melalui udara.
"Ada beberapa produk pertanian yang bisa dipasarkan ke Bosnia, tetapi kan pasti harus lewat udara semua dan itu kemungkinannya kecil. Jadi nantinya biar pihak Bosnia yang kembangkan SDM untuk pertanian kita saja," paparnya.