Bisnis.com, JAKARTA- Menahan sakit, tergencet di kereta dialami seorang wanita yang menjadi pelanggan KRL, asalkan bisa sampai ke tempat tujuan.
Anjloknya kereta di stasiun kereta Manggarai, menjadi penyebab masalah penumpukan penumpang.
Kereta masih bisa dioperasikan, tapi hanya menggunakan satu jalur. Sehingga harus menunggu giliran berangkat, padahal kereta sudah sesak penumpang, terutama untuk jurusan Sudirman.
Maklum saja kejadian anjloknya kereta justru di saat warga akan berangkan kerja.
“Anjloknya di situ-situ saja,” ujar seorang wanita yang bertahan tetap naik kereta dari Manggarai ke Sudirman.
Pengguna kereta yang tidak mau terjebak, tentu saja memilih alternatif transportasi lainnya. Ojek salah satu yang diburu.
Tapi itu juga tidak menyelesaikan masalah. Karena sebagian orang berpikir hal yang sama, hingga menimbulkan kemacetan di jalur darat.
Seorang rekan yang dibonceng rekannya naik motor, bercucuran keringat sampai di kantor. “Pegalnya 2,5 jam di atas motor dari Pasar Minggu ke Karet.”
Maklum saja jika sebagian pekerja pada hari ini, mengeluhkan ‘perjuangan’ untuk bisa sampai ke kantor saking macetnya arus lalu lintas, terutama sekitar pk. 08.00-pk. 10.00 WIB.
Kereta "communter line" relasi 1517 Manggarai-Tanah Abang anjlok pada pukul 06.18 WIB di kilometer 15+4 antara jalur rel Manggarai-Sudirman.
Kepala Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (18/5/2016) mengatakan seluruh penumpang telah dievakuasi dan tidak ada yang mengalami cidera.
Kereta yang makin ditingkatkan pelayananya, memang menjadi moda transportasi yang makin dipilih warga Jakarta.
Kereta dengan alat pendingin, yaitu AC ditambah dengan kipas angin, serta terjaganya kebersihan, membuat nyaman penumpang yang ada di dalamnya.
Masalahnya ketertarikan menggunakan kereta yang meningkatkan jumlah penumpang, tidak diimbangi dengan penambahan jumlah layanan.
Akibatnya penumpang yang berjejal, masih menjadi pemandangan biasa untuk transportasi kereta saat ini.
Kemajuan layanan memang patut diacungi jempol, tapi sudah layaknya masalah penumpukan penumpang dan berjejalnya orang di dalam gerbong kereta juga menjadi perhatian Kementerian Perhubungan.
Ditunggu kejutan penataan kereta selanjutnya.