Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Risha Segera Dibangun di Tangerang

Sebanyak 50 keluarga berpenghasilan rendah terpilih menerima manfaat rumah instan sederhana sehat (Risha), ditandai dengan dimulainya pembangunan 50 rumah di Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 50 keluarga berpenghasilan rendah terpilih menerima manfaat rumah instan sederhana sehat (Risha), ditandai dengan dimulainya pembangunan 50 rumah di Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Direktur Rumah Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat Lukman Hakim mengatakan program kerja sama Kementerian PUPR, Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan lembaga kemanusiaan global Habitat for Humanity Indonesia ini dijadwalkan akan selesai dalam waktu 3 pekan ke depan sejak seremoni peletakan batu pertama, Kamis (12/5/2016).

"Pembangunan 50 rumah ini merupakan komitmen Menteri PUPR untuk menyebarluaskan Risha kepada masyarakat banyak, khususnya keluarga berpenghasilan rendah yang tinggal di kawasan belum teratur. Dalam kerja sama ini kami bertanggung jawab memfasilitasi pembangunan rumah layak huni dengan dana dari APBN," katanya dalam siaran pers, Jumat (13/5/2016).

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia James Tumbuan mengatakan dalam program ini pihaknya melaksanakan persiapan sosial di masyarakat. Mulai dari menentukan lokasi dengan melihat kebutuhan rumah layak huni di Desa Tanjung Anom, dilanjutkan dengan sosialisasi pembangunan rumah dari Program Kementerian PUPR, serta seleksi bersama komite warga desa terkait dengan legalitas dan luasan tanah, kondisi fisik rumah, kondisi keluarga dan lain-lain.

Setelah itu dilakukan komitmen bersama untuk melaksanakan gotong royong pembangunan rumah, dilanjutkan dengan uji public untuk calon keluarga penerima sehingga para penerima bantuan adalah mereka yang sunggung-sungguh layak.

“Proses selanjutnya adalah pembongkaran dan pembersihan lahan, diikuti dengan distribusi material untuk sampai di tanah mereka masing-masing. Setelah itu dilaksanakan pembangunan bersama para keluarga tersebut. Dalam hal ini warga desa menunjukkan semangat luar biasa dalam bergotong royong,” kata James.

Sementara Pemerintah Kabupaten dalam kerja sama ini berperan menyediakan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan masyarakat seperti jalan lingkungan, saluran pembuangan air limbah, penyediaan air bersih, dan lain-lain sehingga indikator kekumuhan suatu kawasan bisa dihilangkan.

Tak hanya itu, program ini bertujuan menciptakan lingkungan sehat sesuai standar pelayanan minimal bidang perumahan dan permukiman yang dilakukan melalui strategi dan kebijakan penyediaan rumah layak huni, infrastruktur pendukung yang memadai, serta pemberdayaan masyarakat.

Salah satu keluarga yang menerima rumah Risha adalah pasangan suami istri Udin (56) dan Usniah (56). Belasan tahun mereka tinggal di rumah berdinding bambu yang lapuk dan nyaris ambruk, berlantai tanah, dan tanpa ada kamar mandi di dalam rumah.

Udin bersyukur dengan program ini karena penghasilannya dari bekerja sebagai buruh tani sangat tidak memungkinkan untuk memperbaiki rumahnya. "Kami sangat bersemangat, siang malam kami kerjakan rumah ini,” kata bapak dari tiga anak tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper