Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi Pasar Tradisional: Selamat Tinggal Pengap, Becek dan Bau

Jika program revitalisasi sudah berjalan seluruhnya, maka bau, pengab, becek dan sejenisnya tidak lagi menjadi ciri dasar pasar tradisional.
Ilustrasi/hargababel.com
Ilustrasi/hargababel.com

Pusat Perdagangan Produksi Lokal

Revitalisasi pasar tradisional tak hanya dilakukan Kementerian Perdagangan.

Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan hal serupa dengan target sampai akhir tahun ini 85 pasar tradisional direvitalisasi sehingga diharapkan bisa menjadi pusat perdagangan produksi lokal di berbagai daerah.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, mengatakan tahun ini sebanyak 65 unit pasar rakyat reguler dan 20 unit di daerah perbatasan, tertinggal, dan pascabencana direvitalisasi.

"Kami prioritaskan pada pasar-pasar yang kondisinya kurang layak dan belum permanen yang berada di kecamatan atau pedesaan, pasar daerah pascabencana dan daerah tertinggal atau perbatasan negara lain, serta kabupaten pemekaran atau kabupaten yang belum pernah mendapatkan program," ucap I Wayan Dipta.

Pihaknya berharap upaya revitalisasi tersebut mampu menjadikan pasar rakyat sebagai pusat pasar perdagangan produksi lokal dengan kualitas barang dan harga yang bersaing.

Oleh karena itu, Wayan Dipta menekankan merevitalisasi pasar rakyat harus mampu memenuhi tuntutan konsumen yang makin kritis atas pelayanan.

"Jadi ke depan kami harapkan pasar-pasar itu dapat dikelola secara profesional untuk menghadapi persaingan global yang semakin terbuka dan cenderung meneguhkan pemain besar," tambahnya.

Pihaknya juga ingin mengembangkan pasar rakyat dengan tetap berpegang pada kultur yang ada pada masyarakat lokal.

Wayan mengatakan, untuk mencapai hal itu maka sejumlah upaya yang perlu dilakukan yakni dengan memulai paradigma pasar dari tempat transaksi menjadi arena aktualisasi diri secara sosial, ekonomi, dan menjadikan media rekreasi yang berakar nilai-nilai budaya lokal.

Dengan demikian citra pasar rakyat tidak menjadi kumuh, becek, dan tidak nyaman.

"Kita perlu ada reintegrasi kebijakan yang terkait dengan produksi dan pemasaran hasil produksi. Ini tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan termasuk pengaturan hulu hilir," katanya.

Ia juga menekankan perlunya reformasi koperasi sebagai pengelola pasar rakyat agar pasar dikelola secara profesional.

Sejak 2003 hingga 2015, pihaknya telah memfasilitasi revitalisasi terhadap 597 pasar rakyat.

Program revitalisasi pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM bertujuan agar setiap empat-lima desa memiliki pasar yang bersih, aman, nyaman, dan menjadi pasar permanen harian.

Hal itu juga diharapkan secara langsung dapat memperbaiki dan memperluas sarana ekonomi rakyat di daerah yang selaras dengan upaya pemerataan pembangunan dan upaya memperluas kesempatan kerja dan mengentaskan kemiskinan.

"Kami juga sangat mengharapkan komitmen dari pemerintah daerah demi mempertahankan keberadaan pasar rakyat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper