Bisnis.com, JAKARTA- JP Morgan - Ciputra bekerja sama dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi pada lulusan sekolah kejuruan.
Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) salah satu bagian dari Ciputra Group bermitra dengan J.P. Morgan, sebuah lembaga keuangan global terkemuka, untuk melaksanakan program Entrepreneurship Camp, mulai 9 Mei 2016.
Ditujukan untuk para lulusan SMK, program yang berdurasi 18 bulan ini akan menawarkan pembekalan dan pendampingan untuk sekitar 250 lulusan dari sekolah kejuruan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Dalam mempersiapkan mereka untuk memiliki kemampuan, wawasan, informasi, dan jejaring yang lebih besar untuk meningkatkan usaha skala kecil mereka,” seperti dikutip dari rilis yang diterima hari ini, Selasa (10/5/2016).
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik Indonesia bahwa hingga bulan Agustus 2015, jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai 7.56 juta jiwa.
Hal ini menunjukkan peningkatan sekitar 320.000 jiwa jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lulusan SMK terdata memiliki proporsi terbesar dari tingkat pengangguran nasional di Indonesia, yang mewakili 12,65% dari jumlah total yang terus meningkat.
Dengan program Entrepreneurship Camp yang diselenggarakan JP Morgan dan Ciputra, diharapkan akan membekali siswa dengan keterampilan berinovasi serta mengasah semangat entrepreneurship yang sangat penting guna mendorong mereka yang terjun untuk memulai menjadi pengusaha kecil.
Setelah mengikuti camp ini, diharapkan lebih dari dua-pertiga dari para peserta dapat mengembangkan usaha mereka sendiri ataupun milik keluarga.
“Membantu mereka untuk dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan dan pekerjaan bagi lingkungan, serta meningkatkan ekonomi lingkungan mereka secara keseluruhan.”
Entrepreneurship Camp ini merupakan sebuah program yang terdiri dari 3 modul yang berdurasi total 90 jam dan akan mentargetkan 8 keahlian untuk pesertanya, yaitu pembentukan pola pikir, analisis pasar, identifikasi peluang, inovasi kreatif, aplikasi teknologi, manajemen bisnis praktis, pemahaman pengelolaan keuangan dan persaingan usaha.
Waktu yang tersisa akan didedikasikan untuk praktek dan bimbingan. Para peserta akan memiliki kesempatan untuk bekerja dalam usaha yang sesuai dengan sektor usaha mereka, di mana mereka tidak hanya memiliki kesempatan untuk menerapkan inovasi yang telah mereka kembangkan, tetapi juga menciptakan jaringan dan hubungan serta wawasan dan cara pandang yang diperlukan bagi pengembangan usaha mereka.
Tidak sampai disitu saja, sebuah tim ahli yang terdiri dari akademisi dan praktisi entrepreneurship juga akan membimbing sekaligus membagikan pengalaman berdasarkan usaha yang sedang mereka kembangkan.