Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihajar Konglomerasi, Pengusaha Kecil Unggas Tuding Pemerintah Ingkari Nawacita

Kalangan pengusaha perunggasan mengungkapkan kondisi usaha ayam di Tanah Air hingga saat ini belum stabil.
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id

Bisnis.com, BOGOR - Kalangan pengusaha perunggasan mengungkapkan kondisi usaha ayam di Tanah Air hingga saat ini belum stabil.

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Hartono menuturkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan berbagai pihak termasuk pemerintah.

"Pemerintah harus memilih apakah segmen budidaya ayam dan telur akan diserahkan ke konglomerasi perusahaan raksasa seperti yang terjadi saat ini?" ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (9/5/2016).

Menurutnya, pemerintah terlalu memberikan angin segar kepada pelaku usaha besar di sektor perunggasan sehingga berdampak pada pebisnis unggas rakyat atau UMKM. "Jadi pemerintah harus tegas, karena peternak rakyat UMKM sudah di ujung tanduk dan tersisa hanya 18%," ujarnya.

Menurutnya, buruknya usaha peternak ayam selama ini disebabkan pemerintah telah mengingkari program Nawa Cita yang dicanangkannya selama ini.

"Justru saya ingin bertanya pemerintah yang berhasil itu adalah pemerintah telah menciptakan 12 konglomerasi perunggasan besar nasional seperti saat ini ataukah pemerintah yang bisa menciptakan sejuta peternak rakyat UMKM?" ujarnya.

Dia menambahkan, menyerahkan segmen budidaya ayam dan telur kepada konglomerasi adalah kegagalan pemerintah. Sebab, kata dia, produk ayam dan telur di Indonesia terbukti paling murah dibandingkan sumber protein hewani lainnya yang selama 40 tahun terakhir bisa swasembada dan paling terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper