Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI Jawa Barat mendesak pemerintah menggenjot penyuluhan mengenai tanaman hortikultura kepada petani di daerah tersebut.
Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat (Jabar) Entang Sastraatmadja mengatakan kurangnya penyuluhan tanaman hortikultura menyebabkan sebagian besar petani masih enggan menanam komoditas itu. Padahal, keuntungan yang didapat petani bisa lebih tinggi dibandingkan menanam padi.
"Selama ini petani seakan terkendala kebiasaan lama untuk tetap menanam padi," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (9/5/2016).
Dia menjelaskan, produk hortikultura banyak dibutuhkan masyarakat dan harganya cenderung lebih menguntungkan. Dia mencontohkan, apabila petani menanam cabai sesuai dengan cara pemeliharaan yang baik maka akan menuai hasil yang maksimal.
Akan tetapi, penyuluhan yang sangat minim membuat petani cabai selalu mengalami kerugian. "Diperlukan kehati-hatian dalam memelihara tanaman hortikultura karena perlu perlakuan khusus. Ini bisa didapat petani dari penyuluhan pemerintah," paparnya.
Di samping itu, selama ini anggaran sektor hortikultura cenderung relatif rendah dibandingan pangan. Padahal, potensi pasar hortikultura dalam negeri sangat luas ke berbagai negara.
"Kami jamin produk dari Indonesia lebih berkualitas, asal ada kemauan pemerintah untuk mengembangkannya secara konsisten," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini produk hortikultura hampir kalah bersaing dari negara Asean seperti Thailand dan Malaysia. Padahal, Indonesia merupakan negara agraris.
Entang menilai, hal itu terjadi akibat pemerintah yang kurang memperhatikan sektor tersebut untuk berkembang sehingga petani menanam komoditas seperti sayuran dan buah seadanya.
"Sekarang pemerintah harus berani apabila hortikultura dalam negeri mampu diunggulkan sama seperti pangan," ujarnya.