Bisnis.com, SHANGHAI – Cadangan devisa China meningkat pada April 2016, menandakan stabilnya perekonomian di tengah pertumbuhan yang melambat.
Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) menyatakan cadangan devisa meningkat US$7,09 miliar ke US$3,22 triliun pada bulan April tahun ini.
Sementara itu, ekspor negeri itu pada April menguat 4,1% (y-o-y) jika dihitung dengan nilai tukar yuan, namun dalam denominasi dolar AS, kinerja tersebut melemah 1,8%.
Impor dalam bilangan dolar AS terkoreksi 10,9%, sehingga China mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$45,6 miliar.
Tom Orlik, ekonom Bloomberg Intelligence, mengatakan positifnya kinerja ekspor China pada April 2016 ditunjang oleh depresiasi yuan.
“Pembuat kebijakan tampaknya akan wait-and-see terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan lanjutan,”ujarnya seperti dikutip oleh Bloomberg, Minggu (8/5/2016).
Meskipun PBOC memangkas suku bunga utama ke rekor terendah tahun lalu, data neraca perdagangan terbaru masih menandakan bahwa pertumbuhan berkelanjutan masih sulit tercapai.
Ekonom yang disurvei Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan melambat ke 6,5% tahun ini, yang merupakan level terendah selama seperempat abad terakhir.