Bisnis.com, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menegaskan rencana kepergiannya ke Sochi Rusia pada 19-23 Mei 2016, ingin meyakinkan kalangan pebisnis di Rusia agar tidak ragu berinvestasi di Kaltim. Gubernur berangkat ke Rusia bersama-sama mengajak rombongan para pejabat pemerintah daerah dan provinsi.
“Kita bisa meyakinkan para pebisnis disana (Rusia) untuk tidak ragu investasi di Kaltim. Nanti, di sana ada acara buisness meeting kita hadiri berhadapan dengan pengusaha-pengusaha Rusia,” ujar Awang kepada sejumlah wartawan saat acara media gathering di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Rabu (4/5/2016).
Awang ke Rusia kali ini karena diundang oleh Presiden RI Joko Widodo yang menghadiri 20 Tahun Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia - Asean di Rusia bersama 10 Kepala Negara lainnya.
Dirinya pun mengajak para pejabat dan kepala Pemerintah Daerah dan Provinsi di Kaltim ke Rusia sekaligus untuk mengawal kerja sama investasi Kereta Api Borneo antara Presiden RI dan Rusia pada kegiatan lainnya Forum Bisnis Rusia-Asean.
Menurut Gubernur Kaltim, dirinya mengajak Bupati Kutai Kartanegara dan Kutai Barat ke Rusia, karena kedua pejabat tersebut yang bisa menjamin membereskan permasalahan pembebasan lahan untuk jalur kereta api.
Selain itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pertambangan juga diajak Awang ke Rusia agar kedua pejabat ini bisa menjamin proses Amdal dan rencana produksi batubara untuk mendukung proyek kereta api. “Daripada nanti ada timbul kerugian dan terjadi kesalahpahaman (antar pejabat daerah), ya sudah mereka kita ajak ikut dan saksikan sendiri di Rusia,” ujarnya.
Awang mengungkapkan saat ini memang tidak ada kegiatan alat berat mulainya dibangun kereta api di Bulukminung Panajam Paser Utara, lokasi groundbreaking kereta api oleh Presiden. Pasalnya, pembangunan kereta api masih tahap perencanaan dan pembebasan lahan. Maka itu, Awang berjanji mengawal proyek ini terus berjalan.
“Dari sekarang, kita akan kawal pembangunan kereta api kerjasama dengan Rusia ini dan kita tidak akan biarkan (mangkrak). Keberhasilan pembangunan kereta api di Kaltim ini nanti juga tergantung Gubernur Kaltim selanjutnya yang akan datang terpilih,” kata Awang.
Rel kereta api dibangun di Kaltim menghubungkan kawasan industri Buluminung Panajam Paser Utara ke Tabang Kutai Kartanegara. Jalur kereta api itu melewati Muara Wahau, Muara Ancalaong dan Bengalon di Kutai Timur. Kemudian, jalur kereta api lainnya menghubungkan Kutai Barat ke Balikpapan melintasi PPU dan Paser sepanjang 203 kilometer.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Maloy, HM Yadi Sabian Noor mengatakan untuk mendukung kereta api di Kaltim dibangun PT Kereta Api Borneo yang dibantu Rusian Railways, pihaknya telah lakukan pembebasan lahan 140 hektar. “Lahan yang sudah dibebaskan ada 140 hektar untuk stasiun dan terminal batubara kereta api dan juga lahan untuk jalurnya sepanjang 25 kilometer,” katanya.