Bisnis.com, JAKARTA – Laju produk domestik bruto kuartal I/2016 kembali melambat di leval 4,92% (yoy) atau -0,34% (qtq).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan tersebut lebih rendah dari capaian kuartal IV/2016 sebesar 5,04%. Namun, jika dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang tercatat tumbuh 4,73% ada kenaikan tipis.
“Artinya start di 2016 lebih baik dari start di 2015. Di kuartal IV tahun lalu kan keadaannya sudah tinggi, penggenjotan dari sisi anggaran maupun swasta, Natal dan sebagainya,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (4/5/2016).
Angka ini lebih rendah dari hasil survei Bisnis yang dilakukan Selasa (3/5/2016) pada sepuluh ekonom dari berbagai lembaga. Dari survei tersebut didapatkan angka median proyeksi laju produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,04%. Seluruhnya kompak memprediksi pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dari capaian kuartal I/2015.
Namun, separuhnya memang memproyeksi angka itu masih lebih rendah atau melambat dari capaian kuartal IV/2015 sebesar 5,04%. Sisanya atau lima ekonom memprediksi ekonomi Indonesia akan terakselerasi tipis.
