Bisnis.com, JAKARTA—Para pelaku usaha ritel mengungkapkan kontribusi bisnis e-commerce baru bisa terlihat signifikan setelah beberapa tahun berjalan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menyatakan bisnis e-commerce tidak bisa serta merta mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan ritel. “Ini jangka panjang, kalau mereka serius dan berkelanjutan maka hasilnya nanti akan terlihat. Tidak bisa langsung terlihat,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (3/5/2016).
Bagi perusahaan ritel, lanjut Tutum, skema e-commerce merupakan cara untuk mengantisipasi pergeseran perilaku belanja konsumen di masa depan. Untuk itu, persiapan infrastruktur dan logistiknya mesti sudah dilakukan sejak sekarang.
Tetapi, saat ini masih lebih banyak konsumen yang lebih senang mendatangi gerai fisik secara langsung. “Online shopping akan booming, tapi kita tidak tahu kapan. Sebenarnya, sekarang pelaku usaha tidak mau kehilangan pangsa pasar makanya masuk ke e-commerce juga,” terangnya.
Laporan Euromonitor juga menyatakan Indonesia telah menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Pada 2014, nilai penjualan online di Tanah Air mencapai US$1,1 miliar, lebih tinggi dari Thailand dan Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel