Bisnis.com, KEDIRI - Pemkot Kediri akan membangun fasilitas di tepi Sungai Brantas untuk menunjang pariwisata Kota Tahu.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar menyebutkan fasilitas itu berupa ruang terbuka hijau, taman bermain, panggung terbuka, dan jogging track.
Selain menampung aktivitas masyarakat setempat, fasilitas tersebut untuk menunjang Kota Kediri sebagai kota transit bagi pebisnis maupun wisatawan. Lokasi direncanakan di seberang Gedung GNI Jl Mayjend Sungkono dan eks-lokalisasi Semampir.
"Memang manfaatnya tidak langsung bagi Kota Kediri, dalam arti menghasilkan retribusi, tetapi lebih pada penyediaan open space bagi masyarakat dan wisatawan supaya lebih nyaman di Kediri," kata Nur kepada Bisnis, Minggu (1/5/2016).
Izin, katanya, telah diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Perum Jasa Tirta selaku pengelola bantaran sungai dan air setelah melalui pembicaraan panjang.
Pemkot diperbolehkan membangun fasilitas umum selama tidak mengganggu fungsi daerah aliran sungai Brantas karena pemanfaaatan yang tidak benar bisa berpengaruh pada wilayah hilir.
Nur belum dapat memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk mendirikan fasilitas ini. Pembangunan akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri. Saat ini, desain sedang ditenderkan oleh dinas itu.
"Anggaran fisiknya 2017. Besarannya menunggu hasil final perencanaan (desain) tahun ini," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah menyampaikan akan membenahi sejumlah obyek wisata untuk mencapai target kunjungan wisatawan 180.000 pada 2017 atau dua kali lipat dari angka saat ini.
Kawasan Wisata Selomangleng, Sumber Air Cakarwesi, dan Sumber Air Jiput, akan dibenahi. Begitu pula taman-taman kota. Pemkot pun merencanakan kegiatan di tepi Sungai Brantas (Bisnis Indonesia, 22/4).
Nur menuturkan sekadar mengandalkan obyek wisata akan sulit mengejar target itu. Pasalnya, Kota Kediri hampir tidak memiliki destinasi wisata alam yang dapat diandalkan.
Berbeda dengan kabupaten sekitar yang memiliki obyek wisata alam, seperti Kabupaten Kediri yang memiliki Gunung Kelud dan Trenggalek yang memiliki Pantai Prigi.
Di sisi lain, membangun obyek wisata buatan yang spektakuler membutuhkan dana yang besar dan lahan yang luas. Padahal dengan luas hanya 6.340 hektare, Kota Kediri menghadapi masalah keterbatasan lahan. Oleh karena itu, tutur Muhyar, Pemkot bersiasat menggandeng kabupaten agar wisatawan tetap transit di Kota Kediri.
"Kami membuat linkage. Orang mau ke Kelud silakan, mau ke Prigi silakan, tapi kami sediakan service-nya di sini. Hotel kami siapkan, kuliner ada, termasuk fasilitas angkutan, travel," ujarnya.
Nur mengatakan linkage itu sudah dibicarakan pada level antarkepala dinas pariwisata. Pemkot Kediri, lanjutnya, membantu mempromosikan Kelud dan Prigi. Sebaliknya kedua pemkab mengarahkan wisatawan transit di Kota Kediri.