Bisnis.com, JAKARTA - Upaya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali melanjutkan proses pembangunan 433 tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) mendapat hambatan dari sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh.
General Manager PLN Wilayah Sumatra Barat, Supriyadi, mengatakan apabila tidak ada hambatan sosial lagi dari masyarakat, seharusnya
pembangunan transmisi dan gardu induk (GI) Sungai Penuh 2x30 MVA tersebut dapat diselesaikan tahun ini.
Sudah kurang lebih 8 tahun yang lalu PLN telah mengupayakan agar kondisi pemadaman bergilir di Sungai Penuh ini tidak terjadi, yaitu dengan membangun jalur transmisi dari arah Bangko-Merangin, serta membangun GI Sungai Penuh untuk menggantikan PLTD Kotololo yang terbatas kapasitasnya.
Namun, bertahun-tahun itu pula, sebagian masyarakat di daerah Bangko, Merangin maupun Sungai Penuh ada yang masih menolak dan keberatan lahannya dilalui jaringan transmisi, serta berbagai permasalahan sosial lain yang menghambat pembangunan tersebut.
“ Pada akhirnya masyarakat juga yang menderita dengan pemadaman selama ini,” ungkap Supriyadi.
“Kami sangat mengharapkan peran serta dari segenap stakeholders, khususnya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, maupun tokoh masyarakat demi lancarnya pembangunan transmisi dan GI Sungai Penuh ini, sehingga pemadaman dapat diakhiri.”
Penyebab pemadaman bergilir yang terjadi di Sungai Penuh terkait kondisi kelistrikan di Sungai Penuh dan beberapa daerah di sekitarnya disebabkan karena sedang ada unit mesin di PLTD Kotololo menjalani pemeliharaan, dan pembangkit hidro (PLTM SKE di daerah Muaralabuh yang mensuplai ke arah Sungai Penuh) mengalami gangguan, sehingga terjadi kekurangan pasokan listrik ke pelanggan oleh karena itu pembangunan transmisi Bangko – Sungai Penuh harus segera diselesaikan.
Pemadaman bergilir ini mendapat perhatian serius dari jajaran PLN Wilayah Sumatra Barat.