Bisnis.com, JAKARTA - Guna mengatasi masalah budi daya tanaman kentang, PT East West Seed Indonesia, produsen benih sayuran hibrida berencana mengembangkan benih kentang berkualitas menggunakan teknologi tinggi.
Benih tersebut diklaim bisa menghasilkan tanaman yang tahan terhadap penyakit dan produktivitas meningkat.
Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tanaman, dalam arti penggunaan benih berkualitas mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan produksi dan mutu hasil.
Kebutuhan benih tersebut sebagian besar masih disuplai benih dengan kualitas rendah.
Hal ini mengakibatkan produktivitas petani kentang di Indonesia masih rendah hanya 10 ton per hektare-15 ton per hektare, kebutuhan benih kentang sebagian besar masih impor.
Presiden Direktur PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Glenn Pardede, menjelaskan melalui benih kentang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman petani hingga 25 ton per hektare, atau dua kali lipat rata-rata produktivitas saat ini.
"Kendala yang dihadapi petani selama ini adalah ketersediaan benih berkualitas. Pemanfaatan teknologi tinggi, riset dan pengembangan diharapkan menghasilkan benih yang dapat membantu petani," ujarnya dalam keterangan resmi Selasa (26/4/2016).
Glenn mengatakan kebutuhan bibit kentang nasional saat ini mencapai 300.000 ton per tahun dengan nilai sekitar Rp3 triliun.
Negara lain, seperti China produktivitas tanaman kentang bisa mencapai 40 ton per hektare, bahkan di Eropa mencapai 50 ton per hektare.
Ewindo, ungkap Glenn telah bekerja sama dengan Enza Saden, perusahaan Belanda berbasis teknologi yang bergerak di bidang riset benih sayuran hibrida untuk mengembangkan benih kentang berkualitas.
Kerja sama juga dilakukan dengan Salim Group guna meningkatkan kesejahteraan petani kentang.
"Salim Group merupakan pemain utama di industri makanan dengan kegiatan operasional yang mencakup pembuatan makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga produk untuk konsumen yang tersedia di pasar," ungkap Glenn.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Salim Group) Paulus Moleonoto mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan dapat memberdayakan petani dengan teknologi yang lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi dan pasar yang stabil.
Sebagai tahap awal, investasi yang disiapkan untuk kerja sama antara Ewindo dan Salim Group ini sebesar US$10 juta.
Sebagai alternatif sumber pangan, tingkat konsumsi kentang di Indonesia saat ini masih rendah yakni 4,76 kg/kapita per tahun, jauh tertinggal bila dibandingkan negara lain, seperti China sebesar 10 kg/kapita per tahun, Jepang (17 kg/kapita), Amerika Serikat(64 kg/kapita), Prancis (73 kg/kapita), dan Inggris (109 kg/kapita).
Pada 2021 Pemerintah Indonesia menargetkan konsumsi kentang meningkat menjadi 10 kg/kapita per tahun.
Benih Kentang Bermutu , Ewindo Gandeng Enza Zaden dan Salim Group
Guna mengatasi masalah budi daya tanaman kentang, PT East West Seed Indonesia, produsen benih sayuran hibrida berencana mengembangkan benih kentang berkualitas menggunakan teknologi tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu