Bisnis.com, JAKARTA - Wetlands International memperkirakan Asia Pulp and Paper (APP) ingkar memenuhi janjinya untuk menerapkan kebijakan deforestasi nol terkait dengan kebutuhan serat yang meningkat untuk pabrik baru yang akan beroperasi di Sumatra Selatan.
Hal itu disampaikan dalam laporan bersama terbaru Wetlands International dengan 11 organisasi lingkungan Indonesia dan asing lainnya yang diluncurkan kemarin. Laporan itu menyoroti tentang dibangunnya pabrik kertas terbaru di Ogan Komering Iliri (OKI), Sumatra Selatan.
"Pabrik itu akan meningkatkan permintaan kayu 50% lebih, di mana akan banyak berasal penanaman di lahan gambut berkarbon tinggi," kata Wetlands International dalam pernyataan bersamanya yang dikutip Bisnis.com, Kamis (21/4/2016).
Laporan itu justru menyatakan bahwa pembangunan pabrik itu akan menambahkan tantangan penting bagi Indonesia untuk mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan, seperti yang terjadi pada tahun lalu. Penyelidikan itu juga memaparkan bahwa terdapat risiko tinggi pada basis suplai, karena degradasi lahan gambut yang dikeringkan untuk penanaman pohon bahan baku kertas tersebut.
"Kekurangan serat sebagai akibat ketergantungan dari operasi berbasis lahan gambut, akan menekan APP ingkar terhadap komitmen nondeforestasi perusahaan," demikian laporan tersebut.
Laporan itu berjudul Akankah APP Mengingkari Komitmen Deforetasi Nol?. Laporan itu dikerjakan bersama oleh pelbagai organisasi lingkungan dari Indonesia maupun asing, macam Wahana Lingkungan Hidup, Eyes on the Forest, Forest People Program dan Rainforest Action Network.