Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melawat ke Inggris, Jokowi Kantongi 12 "Deal" Bisnis US$19,02 Miliar

Dalam kunjungannya ke Inggris, Presiden Joko Widodo berhasil mengantongi 12 kesepakatan bisnis senilai US$19,02 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 44,2%-nya bergerak di sektor energi.
Presiden Joko Widodo (kanan) disambut Perdana Menteri Inggris David Cameron saat tiba di Downing Street No. 10, London, Selasa (19/4)./REUTERS-Stefan Wermut
Presiden Joko Widodo (kanan) disambut Perdana Menteri Inggris David Cameron saat tiba di Downing Street No. 10, London, Selasa (19/4)./REUTERS-Stefan Wermut

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam kunjungannya ke Inggris, Presiden Joko Widodo berhasil mengantongi 12 kesepakatan bisnis senilai US$19,02 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 44,2%-nya dialokasikan untuk sektor energi.

Dari data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) yang Bisnis terima menyatakan nilai kesepakatan bisnis di sektor energi senilai US$8,4 miliar tersebut berasal dari lima perusahaan. Pertama, NV Vogt UK Ltd yang berinvestasi untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) senilai US$200 juta.

Kedua, British Petroleum yang akan melakukan perluasan di bidang energi tangguh senilai US$8 miliar. Ketiga, SBS Internasional untuk kerja sama pembangkit listrik US$60 juta.

Keempat, Nuovito dengan invesyasi baru di bidang pengelolaan sampah untuk menunjang industri migas US$100 juta. Kelima, Aggreko Energy Services untuk investasi pembangkit listrik diesel (PLTD) senilai US$35,5 juta.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan setidaknya dari 12 kesepakatan bisnis yang ada, ada tiga existing investor, lima perusahaan yang menandatangani komitmen investasi, serta empat perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman dengan mitra lokal di Indonesia.

“Saya yakin semakin membaiknya iklim usaha di Indonesia, maka kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara semakin meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (21/4/2016).

Selain komitmen investasi di bidang energi, ada dua perluasan investasi yang bergerak di consumer product yakni Jardine Matheson dengan nilai investasi US$7,5 miliar dan Unever senilai US$500 juta. Untuk Jardine Matheson, perusahaan itu akan melakukan perluasan sektor otomotif dan infrastrukturnya.

Sisanya, lima perusahaan lain ada di sektor lain, seperti Glaxo Smith Kline dengan rencana perluasan investasi di bidang farmasi US$13,1 juta dan HSBC, pengintregrasian Bank Ekonomi dan perluasan US$1,2 miliar.

Ada pula April grup dengan UK Roxcel grup untuk penjualan produk pulp & paper ke Inggris US$12 juta. Lyca mobile dengan Nuansa grup lewat kerjasama invetasi baru di bidang telekomunikasi senilai US$200 juta. Garuda dengan Roll Royce lewat kerjasama perawatan pesawat US$1,2 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper