Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menawarkan kerja sama kepada Mesir untuk bidang produk pangan halal.
Hal itu dimaksudkan agar Indonesia dapat meningkatkan kinerja ekspor industri dalam negeri.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengusulkan kerja sama terkait produk pangan halal dengan Mesir mengingat potensi industri dalam negeri yang besar.
"Mesir menyambut baik [tawaran kerja sama] kami karena selama ini mereka sudah melakukan kerja sama yang cukup erat dengan Malaysia yang sangat mahir mendorong produk halal itu.Maka kenapa Indonesia tidak membuat kerja sama seperti itu juga," katanya, Rabu (20/4/2016).
Hingga saat ini total nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai US$1,1 miliar pada 2015 yang terdiri dari komoditas seperti CPO, tekstil, dan karet.
Bahkan data yang dikemukakan pihak Mesir menunjukkan surplus pada neraca perdagangan sebesar US$954,7 juta.
Dia mengatakan pihak Mesir tengah mempelajari National Single Window atau sistem kemudahan untuk arus barang ekspor dan impor yang diterapkan Indonesia.
Indonesia turut mencuri ilmu dari Mesir terutama di bidang industri kimia, mengingat Indonesia paing banyak mengimpor minyak mineral dari Mesir.
"Sampai saat ini belum ada kerja sama yang riil terutama bagi negara-negara berpenduduk muslim. Kami akan bawa beberapa sektor yang kira- bisa memberikan kontribusi riil, terutama tekstil agar bisa mendorong capacity building industri dalam negeri," katanya.
Kedutaan Besar Mesir di Indonesia mengundang Menteri Perindustrian untuk mendatangi pertemuan menteri atau ministrial meeting antardelapan negara muslim berkembang atau D-8 pada 9-11 Mei di Kairo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
