Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Desak China Seriusi Rencana Investasi di BIJB Kertajati

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta China serius mengembangkan rencana investasi di aerotropolis BIJB Kertajati, Majalengka.
Rencana induk Kertajati Aerocity/Ilustrasi-skycrapercity.com
Rencana induk Kertajati Aerocity/Ilustrasi-skycrapercity.com

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta China serius mengembangkan rencana investasi di aerotropolis BIJB Kertajati, Majalengka.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan investor terakhir dari China yang menemui pihaknya adalah China Fortune Land Development (CFLD salah satu perusahaan terkemuka di China yang bergerak di bidang pengembangan daerah atau kawasan industri sudah bertemu pihaknya.

Salah satu proyek yang sudah dikembangkan oleh CFLD yakni kota industri Guan di China. “Mereka tertarik investasi,jadi kami langsung arahkan ke Bandara Kertajati, tapi kami minta serius,” katanya di Bandung, Senin (18/4/2016).

Menurutnya, saat ini Jawa Barat mengembangkan kawasan aerotropolis dan kawasan metropolitan untuk menunjang kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka. Sejauh ini sejumlah investor dari China mengaku tertarik membenamkan investasi di sana, namun belum ada realisasi.” Sudah banyak investor China yang datang kesini tapi gak ada yang jadi berinvestasi disini," paparnya.

Pembangunan aerotropolis merupakan sebuah keniscayaan karena sangat penting sebagai sarana dan faktor pendukung kawasan BIJB. Pihaknya sudah merancang bandara yang dilengkapi dengan pusat bisnis, perbelanjaan, pendidikan, hiburan sampai perhotelan. "Aerotropolis ini harus dibangun,karena Bandara tidak bisa berdiri sendiri harus didukung dengan membangun kota dengan beragam infrastruktur," ujarnya.

Minat CFLD tersebut menurutnya langsung disambungkan pada BUMD PT BIJB untuk merumuskan investasi di Bandara Kertajati. "Saya kira langsung saya arahkan kerjasama dengan PT BIJB untuk membangun Aerotropolis. Karena PT BIJB ini menggarap pembebasan lahan seluas 32.000 hektare," katanya.

Saat ditanya selain akan berinvestasi di BIJB apakah investor China ini akan berinvestasi dibidang yang lain, Deddy mengaku hanya menawari berinvestasi di BIJB saja. "Dari pada ngawang-ngawang banyak perusahaan china yang kesini gak jadi apa-apa juga, langsung kita arahkan juga," katanya.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan minat investasi ke kawasan seluas 3.200 hektar tersebut hanya bisa ditampung dan dibahas pihaknya namun tidak bisa langsung dieksekusi. Menurutnya saat ini sejumlah aturan masih digodok sebelum realisasi investasi berlangsung di sana. “Ada sejumlah payung hukum yang harus tuntas untuk aerocity,” katanya pada bisnis.

Menurutnya payung hukum pertama adalah masih dibahasnya rincian tata ruang Majalengka dan Sumedang untuk keperluan aerocity di Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Jabar, lalu peraturan presiden tentang alih kelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dari Pemprov Jabar ke Pusat. “Juga FS dari BUMD PT BIJB, Kita tunggu ini selesai dulu,” ujarnya.

Iwa memaparkan kawasan aerocity akan menjadi kawasan terintegrasi dari mulai kawasan industri, apartemen, hotel, sentral logistik hingga perawatan pesawat terbang. Karena luasnya kawasan, Pemprov Jabar hanya akan mendudukan PT BIJB sebagai salah satu pemegang saham di sana. “Karena ini butuh modal besar, BIJB tidak akan bisa sendirian, tapi mereka harus jadi pemegang saham di sana,” katanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Denny Juanda mengatakan pembangunan Kertajati Aero City dibagi menjadi empat tahap yaitu zona industri dan pergudangan, zona pelayanan umum dan sosial, zona perkantoran, perdagangan, dan jasa, zona perumahan, zona ruang terbuka hijau, zona ruang terbuka biru, zona campuran, dan marga jalan.

“Nantinya zona industri dan pergudangan berada di lahan paling besar yaitu 1.268 hektar atau 36% dari total luas lahan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper