Bisnis.com, JAKARTA -- Industri plastik masih menunggu momen pameran permesinan di China dan Jerman untuk belanja barang modal hingga Juni sampai Oktober.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) menilai industri plastik akan menunggu momentum pameran mesin di China pada Juni atau di Jerman pada Oktober yang dimanfaatkan industri untuk revitalisasi mesin.
Untuk awal tahun memang belum karena mereka akan membandingkan harga [mesin] di saat pameran. Industri plastik lebih banyak impor bahan baku karena Februari sampai Maret industri kekurangan material, ujarnya pada Bisnis, Jumat (15/4/2016).
Data BPS menunjukkan impor non migas terbesar pada Maret 2016 berasal dari impor barang mesin dan peralatan mekanik yang nilainya mencapai
US$95,8 juta atau setara 5,98%.
Impor non migas pada sektor plastik pada Februari 2016 meningkat 16,04% atau secara nilai US$80,5 juta. Menurutnya, periode Februari sampai Maret masih belum menjadi momen untuk belanja modal karena momen imlek membuat industri menahan aktivitas belanja cukup lama.
Dia mengatakan kebijakan plastik berbayar turut menjadi faktor untuk menahan belanja industri, terlihat pada pernurunan impor non migas periode Februari hingga Maret pada 2016 dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama.
Impor non migas turun sebesar 6,18% pada sektor plastik dan barang dari plastik, yaitu sebesar US$1,6 miliar pada 2016 yang sebelumnya mencapai US$1,7 miliar pada 2015.