Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah Di Singapura Meroket, Tertinggi Dalam 8 Bulan Terakhir

Pengembang Singapura mencetak rekor penjualan rumah tertinggi dalam delapan bulan terkahir didorong oleh keberhasilan pemasaran dua proyek baru.
Singapura.
Singapura.

Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang Singapura mencetak rekor penjualan rumah tertinggi dalam delapan bulan terkahir didorong oleh keberhasilan pemasaran dua proyek baru.

Data yang dirilis oleh Urban Redevelopment Authority menunjukan pengembang berhasil menjual 843  unit rumah pada Maret , lebih dari dua kali lipat penjualan di bulan sebelumnya dan 38% lebih tinggi dari tahun lalu.

Penjualan tersebut ditopang oleh peluncuran proyek CapitaLand Ltd di daerah Cairnhill dekat dengan Orchard Road. Di daerah ini pengembang berhasil menjual 177 unit dari total 200 unit yang dipasarkan.

Sementara itu, proyek Wisteria oleh pengembang NorthernOne Development Pte di wilayah pinggiran kota Singapura juga berhasil menjual 125 unit dari 216 units yang dipasarkan.

Selama sepuluh kuartal terakhir harga rumah di Singapura terus menurun setelah pemberlakuan kebijakan pembatasan di sektor properti . Berdasarkan Urban Redevelopment Authority index harga perumahan turun 0.7% selama tiga bulan pertama 2016 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pada 2009 pemerintah setempat memperkenalkan kebijakan pembatasan di sektor properti seiring dengan kekhawatiran akan kenaikan harga yang terlalu cepat akibat rendahnya suku bunga dan permintaan dari pembeli asing.

Pemerintah Singapura sepertinya masih enggan untuk menghentikan kebijakan tersebut guna menghindari kejadian serupa di pasar.

“Masih terlalu dini untuk melonggarkan kebijakan tersebut,” ujar Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat 915/4/2016).

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 2016 oleh Knight Frank LLP, Singapura menempati posisi kedua dalam kategori kota dengan harga properti termahal di Asia setelah Hong Kong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper