Bisnis.com, JAKARTA-- Upaya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk percepatan pemulihan pasokan listrik di Palu, akan menyebabkan pemadaman bergilir di wilayah tersebut.
Upaya tersebut adalah dengan memastikan proses penambahan suplai listrik dari beroperasinya unit 3 & 4 dari PLTU Mpanau dengan kapasitas 2x18. Selain itu, PLN juga mengupayakan agar jaringan transmisi yang menghubungkan antara GI Talise dengan GI Silae dapat segera beroperasi sehingga dapat lebih mengoptimalkan suplai listrik yang bersumber dari PLTA Sulewana Poso.
Untuk proses penambahan daya pembangkit dari unit 3 & 4, pihak pengelola PLTU Mpanau memerlukan pekerjaan instalasi penyambungan kabel dan power serta pemipaan yang menyebabkan unit 1 & 2 PLTU Mpanau harus berhenti beroperasi (shut down) selama kurang lebih 5 hari, mulai tanggal 9 hingga 13 April 2016. Adapun PLN menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh warga kota Palu dan sekitarnya.
Penambahan 2 Unit di PLTU Mpanau dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan daya pembangkit agar tetap terjaga dengan baik untuk melayani pelanggan. "Suplai listrik di Kota Palu dan beberapa kota di sekitarnya saat ini memang masih mengalami defisit daya yang mengharuskan kami untuk menempuh langkah berupa pengaturan beban sehingga suplai listrik kepada pelanggan disesuaikan dengan kemampuan pembangkit yang beroperasi" ujar Baringin Nababan, GM PLN Suluttenggo dalam rilisnya yang diterima Bisnis, Sabtu (9/4).
Saat ini beban puncak sistem kelistrikan Kota Palu mencapai sekitar 70 MW pada siang hari dan 80 MW pada malam hari. Dalam kondisi normal, pasokan listrik yang dibutuhkan oleh pelanggan PLN tersebut dapat dipenuhi melalui suplai listrik yang dihasilkan dari beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tersebar baik yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN maupun sewa.
Suplai listrik juga didapatkan dari Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau (milik swasta / Independent Power Producer) serta suplai listrik dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana di Poso yang disalurkan melalui jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Poso - Palu. Namun beberapa waktu terakhir ini, pasokan listrik pada sistem Palu mengalami kendala yang dikarenakan oleh kurangnya suplai beberapa unit PLTD baik yang disebabkan karena menurunnya kemampuan pembangkit (derating) maupun gangguan operasional yang membutuhkan waktu untuk kegiatan perbaikannya, serta mundurnya waktu penyelesaian pekerjaan jaringan transmisi 150 kV dari arah Gardu Induk (GI) Sidera ke GI Silae dan GI Talise.
Kondisi ini menyebabkan kota Palu dan sekitarnya sedang mengalami defisit daya sebesar 20 MW. Kondisi ini menyebabkan turunnya daya pasok listrik dari pembangkit yang ada, sehingga perlu dilakukan pengurangan beban atau pemadaman bergilir di sisi pelanggan. Pemadaman pada tanggal 9 April hingga 22 April akan dibagi 4 sesi dalam 1 hari, dimana masing masing wilayah (penyulang/feeder) akan mengalami 2 kali pemadaman dalam sehari.
Unit 2 akan kembali beroperasi pada tanggal 13 April sedangkan Unit 1 akan beroperasi pada tanggal 23 April 2016 sehingga kondisi kelistrikan akan kembali normal seperti semula. PLN juga menghimbau dan mengajak peran serta aktif dari masyarakat pelanggan PLN agar lebih bijak dan lebih efisien dalam menggunakan listrik.
"Yaitu dengan mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan untuk membantu mengurangi beban listrik yang ada, serta bagi pelanggan dengan daya listrik yang besar yang memilki genset, seperti : hotel, pusat bisnis dan pusat perbelanjaan dihimbau untuk berpartisipasi dengam mengoperasikan mesin Gensetnya (Captive Power) saat beban puncak, yaitu pada pukul 17.00-22.00 WITA," kata Baringin.
Hal ini bertujuan mengurangi dampak pemadaman dan suplai listrik bagi masyarakat luas (pelanggan rumah tangga) dapat tercukupi dan terlayani.